Penghinaan Nabi Muhammad: OKI Kecam India, Desak PBB Segera Ambil Tindakan
Langkah tersebut perlu diambil untuk mengatasi praktik menargetkan Muslim di India.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) mengecam komentar pejabat India yang menghina Nabi Muhammad. OKI yang beranggotakan 57 negara mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil tindakan tegas.
Menurutnya, langkah tersebut perlu diambil untuk mengatasi praktik yang menargetkan Muslim di India. Ditambah lagi, pelanggaran yang menargetkan Muslim India ini bukan pertama kalinya dilakukan partai BJP yang berkuasa.
Sebut saja larangan penggunaan jilbab bagi siswi Muslim di lembaga pendidikan, penghancuran properti, pengusiran masjid, dan larangan penggunaan pengeras suara masjid.
"Pelanggaran-pelanggaran ini terjadi dalam konteks eskalasi kebencian dan penyalahgunaan Islam di India dan dalam konteks praktik sistematis terhadap Muslim dan pembatasan terhadap mereka, terutama mengingat serangkaian keputusan pelarangan jilbab di lembaga pendidikan di sejumlah negara, penghancuran properti Muslim, dan peningkatan kekerasan, terhadap mereka," kata OKI, dilansir dari Times of India, Senin (6/6/2022).
Badan Muslim itu bergabung dengan Pakistan yang sering dituduh India memanipulasi agenda OKI, dalam mengutuk pernyataan pejabat BJP. "Sudah berulang kali mengatakan, India di bawah Modi menginjak-injak kebebasan beragama dan menganiaya Muslim. Dunia harus memperhatikan dan menegur india dengan keras,” kata PM Pakistan di Twitter.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma diduga menghina Nabi Muhammad dan mengolok-olok Alquran dalam sebuah debat di televisi pada 26 Mei lalu. Selama diskusi yang disiarkan di Times Now, Nupur Sharma diduga mengolok-olok Alquran dengan mengatakan ‘Bumi itu datar’. Sharma bahkan mengolok Nabi Muhammad karena menikah gadis yang masih kecil.
“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujar Sharma dalam sebuah video yang kini telah dihapus oleh saluran televisi tersebut.
Pernyataan ini tentu saja menuai banyak kecaman. Bukan saja oleh kelompok Muslim India, termasuk dari Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia juga turut mengecam pernyataan jubir partai BJP itu.
Mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, Nupur Sharma diskors dari keanggotaan utama partai pada Ahad (5/6/2022). “Nupur Sharma diskors dari keanggotaan utama partai karena komentar yang dibuat dalam debat televisi baru-baru ini, sementara kepala operasi media BJP Delhi Naveen Kumar Jindal juga dikeluarkan,” menurut dokumen dan laporan media BJP dilansir dari Aljazirah, Senin (6/6/2022).