24 Tahun Rumah Zakat, Saatnya Tumbuh Bersama
Saat pandemi, masyarakat Indonesia masih menyisihkan ruang kedermawanan yang luas
REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Nur Efendi, CEO Rumah Zakat
Seorang wanita paruh baya berjilbab itu tersenyum sumringah. Di pengujung Sumatera Utara itu, Desa Sukamaju Batu Bara, Bu Maysarah sedang tampak sibuk mempersiapkan ikan asin untuk dijual di pasar. Wajahnya begitu cerah, tak seperti dua tahun kebelakang, ketika pandemi menghantam sendi ekonomi negeri ini, tak terkecuali usaha ikan asin ibu Maysarah.
Kita tahu pandemi begitu hebat mengguncang kita. Hari-hari yang begitu berat, melelahkan, memeras keringat hingga mengusah air mata. Di tengah kesempitan itu, kelapangan itulah muncul seperti janji Allah, bersama kesulitan, ada kemudahan.
“Di tengah menurunnya omzet karena daya beli masyarakat (pandemi), alhamdulillah saya bisa mendapatkan dukungan dan bantuan modal dari para donatur Rumah Zakat,” ujar Bu Maysarah lirih menghaturkan berjuta terima kasih kepada masyarakat Indonesia.
Rupanya di tengah pandemi, kita, masyarakat Indonesia masih menyisihkan ruang kedermawanan yang begitu luas. Kita tahu, bahwa pada saat puncak pandemi tahun 2021 lalu, Charities Aid Foundation (CAF) dalam Laporan Indeks Kedermawanan Dunia atau World Giving Index (WGI) 2021, menobatkan kita, Indonesia, sebagai negara paing dermawan di dunia. Bisa dibayangkan, di tengah kesulitan, 8 dari 10 orang Indonesia berdonasi. Masya Allah!
Hasilnya? Mereka yang mungkin berpikir keras untuk sekadar mengisi perut hari itu, bisa menyantap makanan akibat bahu membahu bangsa ini. Bu Maysarah adalah salah satunya, seorang pelaku usaha yang bisa bangkit untuk tumbuh bersama.
Di usia ke-24 tahun Rumah Zakat inilah, kami mengusung Gerakan Saatnya Tumbuh Bersama, setelah kita melewati masa-masa sulit yang kita hadapi bersama. Alhamdulillah, pertengahan tahun ini, pemerintah sudah melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kembali untuk merapatkan shaf dan memenuhi tempat ibadah.
Ekonomi Indonesia pada pada Triwulan I-2022 mampu tumbuh kuat sebesar 5,01% (yoy) dan hal ini lebih baik dari beberapa negara lainnya seperti Tiongkok (4,8%), Singapura (3,4%), Korea Selatan (3,07%), Amerika Serikat (4,29%), dan Jerman (4,0%). Perekonomian global sendiri pada tahun ini diperkirakan tumbuh sebesar 3,6% hingga 4,5%. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2022)
Suatu capaian yang patut kita syukuri, bahwa kita, sebagai bangsa Indonesia bisa melalui masa-masa kritis pandemi ini dengan semangat kedermawanan dan solidaritas. Kini, saatnya kita tumbuh bersama.
Optimisme dan Semangat Kolaborasi
Dari sudut Batu Bara nun di sana, Bu Maysarah siap berjuang dengan modal pengembangan usaha ikan asinnya. Saat ini, ada 1720 Desa Berdaya binaan Rumah Zakat di 73 Kota, 212 Kabupaten di 33 Provinsi dengan 2 juta penerima manfaat yang siap membersamai untuk terus tumbuh dengan semangat kolaborasi.
Semangat masyarakat berdaya inilah yang terus memupuk optimisme kami dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat. Dari Tegal, semangat tumbuh bersama terus menggema. Bank Sampah di Desa Berdaya Kebandingan berhasil menghasilkan produk pupuk organik terbaik dari pengolahan limbah organik. Menariknya, pupul organik tersebutdihasilkan dari residu atau kotoran larva lalat BSF di rumah budidaya maggot Bank Sampah Melingkar, tepatnya di bidang pengolahan sampah organik yang diberi nama LarvaGo.
Optimisme dari berbagai wilayah inilah yang terus tertanam, bahwa kita akan terus bertumbuh. Dari Banyumas, di Desa Berdaya Tambaksogra, para anak yang kelak akan menjadi pemimpin negeri ini, sedang serius mempelajari ilmu komputer secara gratis di Rumah Literasi Asmanadia. Masih ada ribuan dari kita, yang terus tumbuh setelah pandemi ini.
Pada momen tumbuh bersama inilah, Rumah Zakat kembali menerima Global Good Governance Awards untuk kategori 3G Social Impact Award 2022 dan 3G Social Responsibility Award 2022, setelah meraih 58 penghargaan selama 24 tahun ini. Empat puluh dua juta layanan manfaat terlaksana di 34 provinsi dan 30 negara dengan berbagai mitranya.
Kami yakin, penghargaan yang kami raih ini merupakan buah dari kedermawanan dan kolaborasi lebih dari 690 ribu donatur aktif hingga senyum para penerima manfaat, yang terus menggerakkan untuk tetap optimis, tumbuh bersama-sama. Ini adalah amanah yang harus selalu kami rawat. Semoga, di usianya ke-24, Rumah Zakat yang sedang dalam proses transformasi menuju World Digital Philantrpy ini konsisten untuk membersamai bangsa ini untuk terus bertumbuh. Tahniah!