Capaian Vaksinasi Booster Masih Rendah, Ini Penjelasan Menkes

Vaksin booster baru diterima 51 juta orang atau 24,5 persen dari total target.

Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga. Vaksinasi Covid-19 dosis penguat alias booster baru diterima 51 juta orang atau 24,5 persen dari total target.
Rep: Febryan. A Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 dosis penguat alias booster baru diterima 51 juta orang atau 24,5 persen dari total target. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, rendahnya capaian vaksinasi booster terjadi karena masyarakat enggan berupaya mendapatkan vaksinasi penguat.

"Sebenarnya, kendala (vaksinasi booster rendah) karena masyarakat sudah merasa sangat sehat dan kasus baru sangat rendah," kata Budi kepada wartawan, Ahad (3/7/2022).

Menurut Budi, kini masyarakat akan kembali antusias mendapatkan vaksinasi booster lantaran kasus harian mulai naik kembali. Untuk diketahui, setelah dua bulan lebih kasus harian Covid-19 di bawah 1.000 per hari, pada 24 Juni kasus harian kembali menyentuh angka 2.000 kasus per hari.

Karena itu, Budi mengajak masyarakat mendapatkan suntikan booster segera, agar tak bergejala parah jika terinfeksi. Apalagi, pekan kedua atau ketiga Juli ini diprediksi akan jadi masa puncak penularan virus Corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Mengutip data resmi Kemenkes per 3 Juli 2022, tercatat vaksinasi booster sudah diterima 51 juta orang atau 24,5 persen dari target. Sedangkan vaksinasi dosis 1 dan 2 sudah diterima 96,7 persen dan 81,2 persen sasaran.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler