Blok CPP Sudah Berproduksi 125 Juta Barel Selama 20 Tahun
Pengelolaan Blok CPP akan diserahkan ke PT BSP mulai 9 Agustus 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu Energi, pengelola Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP), Riau, menyatakan pihaknya telah memproduksi minyak mentah sebanyak 125 juta barel sejak diterima dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 2002 atau selama 20 tahun.
"Selama 20 tahun kita sudah produksi 125 juta barel yang menghasilkan revenue(penghasilan) 1, 4 miliar dolar AS dengan bagian negara 1,25 miliar dolar dan kontraktor 150 juta dolar," kata Pejabat Sementara General Manager BOB PT BSP-Pertamina Hulu EnergiAirlangga P Akbar di Pekanbaru, Riau, Selasa (5/7/2022).
Hal tersebut dikatakannya menjelang peralihan dari BOB ke PT BSP yang akan 100 persen mengelola Blok CPP tersebut mulai 9 Agustus mendatang. Ia mengatakan lapangan migas BOB sudah berusia lebih dari 50 tahun sehingga termasuk kategori tua.
Saat diterima dari PT CPI, produksi yakni sekitar 35 ribu barel per hari dengan luas area 9.866 kilometer persegi. Namun, produksi terus menurun hingga 2021 menjadi 8.455 barel per hari."Kita terus mencoba berupaya kerja keras pengeboran dan perawatan sumur. BOB berhasil menahan lajunya penurunan sehingga kurva tidak menukik tajam. Saat ini produksinya 8.455 barel per hari. Di Indonesia produksi nomor 13 tertinggi," ujarnya.
Ia melanjutkan selama 20 tahun dikelolaBOB, tidak ada terjadi korban jiwa akibat kecelakaan kerja. Selain itu, BOB juga telah mengalirkan dana tanggung jawab perusahaan hingga Rp70 miliar seperti untuk pembangunan sekolah dan masjid.
Sementara itu, Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumatera Bagian UtaraYanil Kholison mengapresiasi peralihan kepada PT BSP yang merupakan BUMD Provinsi Riau. Setelah dari PT CPI ke BUMN PT Pertamina (Persero), saat ini ke BUMD.
"Tahun lalu, Blok Rokan dan tahun ini spesial, BOB akan melepaskan 20 tahun ke BUMD Riau. PT BSP sebulan lagi alih kelola pada 9 Agustus mendatang. Di tengah tantangan situasi lifting yang terus menurun, harus terus diupayakan untuk visi satu juta barel per hari secara nasional tahun 2030," ungkapnya.
Sekretaris Perusahaan BSP Riki Hariansyah mengatakan saat ini saham terbesar dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak sebanyak 72 persen. PT BSP telah menandatangani kontrak pengelolaan Blok CPP 100 persen.
"Kekuatan BSP dalam kontrak yakni memberikan bonus 10 juta dolar AS dan komitmen fee130 juta dolar. Ini yang membuat negara yakin. Target produksi, kita coba tahun 2030 mencapai 40-an ribu, sehingga juga mendukung pemerintah mencapai 1 juta barel per hari pada tahun 2030," tuturnya.