Bio Farma Siapkan 120 Juta Dosis Vaksin BUMN

Menurut Bio Farma, sebelum status pandemi dicabut, kebutuhan vaksin tetap tinggi.

ANTARA/Iggoy el Fitra
Dirut Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan pidato saat kunjungan Center Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN, di RSUD Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (12/07/2022). Sebanyak 1.725 orang relawan di provinsi itu mengikuti Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN.
Rep: Febrian fachri Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan 120 juta dosis vaksin BUMN. Prioritas vaksin covid yang diproduksi Bio Farma menurut Honesti adalah vaksin ketiga atau vaksin booster.

Ia mengakui kesiapan vaksin BUMN lebih lambat dari vaksin-vaksin impor. Namun, ia meyakini kebutuhan vaksin tetap akan tinggi selama status pandemi belum dicabut.
Baca Juga



"Selama status pandemi belum dicabut, kebutuhan terhadap vaksin itu masih ada. Nanti kita minta pemerintah supaya memprioritaskan vaksin dalam negeri," kata Honesti, saat Kunjungan center uji klinis fase 3 vaksin covid BUMN di RSUD Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (12/7/2022).

Honesti menambahkan, akhir Juli ini mereka akan menyelesaikan produksi vaksin untuk usia dewasa. Mereka melakukan uji coba terhadap vaksin tersebut di empat titik. Yakni di Kabupaten Padang Pariaman yang bekerja sama dengan Universitas Andalas, Kota Semarang yang bekerja sama dengan Universitas Diponegoro, Kota Depok yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Kota Makassar yang bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin.

Ia menyebut, vaksin BUMN yang telah diproduksi Bio Farma sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Sehingga, menurut Honesti, vaksin BUMN ini dijamin halal untuk masyarakat.

Nanti walau capaian vaksin di Indonesia sudah semakin luas atau tinggi, Bio Farma menurut Honesti akan mencoba mengekspor vaksin BUMN ini. Karena masih banyak negara lain yang kekurangan vaksin.

"Kalau dalam negeri sudah selesai, tentu kita bisa ekspor atau membantu negara lain. Karena vaksin kita diakui oleh WHO," ujar Honesti. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler