Benarkah Babi Bisa Merespons Musik?

Ilmuwan menyelidiki klaim peternak babi atas perilaku babi setelah mendengar musik.

Dok Kementan
Flu Babi (ilustrasi). Ilmuwan di Belgia menyelidiki klaim seorang peternak babi atas perilaku babi setelah mendengar lagu.
Rep: Fergi Nadira Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL - Ilmuwan di Belgia menyelidiki klaim seorang peternak babi atas perilaku babi setelah mendengar lagu. Babi-babi peliharaanya merespon dengan gaya yang tak biasa ketika mendengar suara musik mengalun.

Piet Paesmans pertama kali melihat fenomena tersebut ketika putranya mulai menyanyikan lagu di gudang selama sesi inseminasi. Induknya tampak bersemangat dan mulai mengibaskan ekornya.

"Saya pikir ini terlalu bagus untuk dilewatkan, kita harus mencobanya dengan babi lain juga," kata Paesmans kepada Reuters dari peternakannya di antara Brussel dan perbatasan Belanda.

Sejak saat itu, dia telah membuat daftar putar lagu yang bertepatan dengan berbagai bagian hari itu. Mulai dari memainkan musik energik ketika dia ingin babi-babi itu aktif dan lagu pengantar tidur di penghujung hari.

"Lagu-lagu jolly dance adalah hits terbesar. Mereka benar-benar mulai mengibas-ngibaskan ekor mereka dan ketika itu benar-benar dinamis mereka bahkan mulai menari-nari dan bermain-main. Musik rock terlalu kuat, mereka tidak menyukainya," kata Paesmans.

Peternak itu memberi tahu tim peneliti yang telah mendapatkan 75 ribu euro pembiayaan dari dana UE dan wilayah Flanders Belgia untuk menyelidiki klaim tersebut. Menurut koordinator proyek, Sander Palmans, tidak banyak yang diketahui tentang reaksi babi terhadap musik tetapi pengalaman Paesman berpadu dengan pengetahuan yang ada tentang efek suara secara umum pada hewan.

"Tidak diragukan lagi ada efek suara tertentu pada hewan. Jadi sangat mungkin musik bisa memiliki efek yang sama," kata Palmans.

Baca Juga


Hasil akhir penelitian itu diharapkan dirilis pada akhir tahun ini. Ia menambahkan bahwa musik dapat membantu menghilangkan kebosanan yang dikaitkan dengan stres, pun pada hewan. Paesmans mengatakan, temuan ini dapat memiliki dampak praktis bagi industri karena kualitas daging dipengaruhi oleh stres pada hewan.

"Seorang atlet papan atas harus benar-benar bugar secara fisik, tetapi juga mental. Dan itu sama saja untuk babi. Ketika mereka disembelih, Anda dapat melihat ketika mereka mengalami terlalu banyak stres. Ini sangat penting untuk kualitas daging babi," katanya.


sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler