Jaringan Pendingin Bawah Tanah Atasi Pemanasan Kota Paris

Paris memiliki sistem pendingin yang membantu Museum Louvre mengatasi panas terik.

AP Photo/Lewis Joly
Mona Lisa digantung di dalam Museum Louvre di Paris, Selasa, 26 Juli 2022. Museum ini memanfaatkan salah satu rahasia terbaik Paris, sistem pendingin bawah tanah yang membantu Louvre mengatasi panas terik yang telah memecahkan rekor suhu di seluruh Eropa.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mona Lisa dapat mempertahankan senyum misterius yang terkenal karena menikmati salah satu rahasia terbaik Paris. Kota wisata Prancis ini memiliki sistem pendingin bawah tanah yang membantu Louvre mengatasi panas terik yang telah memecahkan rekor suhu di seluruh Eropa.

Baca Juga


Sistem yang menggunakan listrik adalah jaringan terbesar di Eropa. Dengan berbunyi suara memekakkan telinga sepanjang waktu, keberadaan di dalam tanah membuatnya sama sekali tidak terdengar di atas tanah.

Jaringan pendingin perkotaan berada di kedalaman hingga 30 meter dari tempat warga dan wisatawan biasa melintas. Saluran ini memompa air dingin melalui pipa labirin sepanjang 89 kilometer dan digunakan untuk mendinginkan udara di lebih dari 700 situs.

Balai Kota Paris kini telah menandatangani kontrak ambisius untuk melipatgandakan ukuran jaringan pada 2042 menjadi 252 kilometer. Keputusan itu akan menjadikannya sistem pendingin perkotaan terbesar di dunia.

Kontrak baru tersebut dimaksudkan untuk membantu kota beradaptasi dan memerangi ancaman pemanasan global. Banyak bagian Eropa mencapai suhu 40 derajat Celcius pada Juli.

Seorang pria menuruni tangga di dalam aula tengah kosong Museum Louvre, di Paris, Selasa, 26 Juli 2022. Museum ini memanfaatkan salah satu rahasia terbaik Paris, sistem pendingin bawah tanah yang membantu Louvre mengatasi panas terik yang telah memecahkan rekor suhu di seluruh Eropa. - (AP Photo/Lewis Joly)

Kota ini memperluas jaringan pendingin ke rumah sakit, sekolah, dan stasiun metro selama dua dekade ke depan. Tidak jelas berapa banyak sistem yang akan beroperasi pada saat Olimpiade Paris 2024, tetapi ada kemungkinan sistem tersebut akan digunakan di beberapa lokasi Olimpiade.

Skema ini dioperasikan oleh perusahaan patungan Fraicheur de Paris, 85 persen dimiliki oleh perusahaan energi negara bagian Prancis EDF dan sisanya oleh operator transportasi umum RATP. Pejabat perusahaan menggembar-gemborkan manfaatnya bagi seluruh ibu kota Prancis.

"Jika semua bangunan (Paris) dilengkapi dengan instalasi otonom (seperti AC), secara bertahap akan menciptakan efek 'pulau panas' perkotaan yang sangat signifikan,” kata Maggie Schelfhaut dari Fraicheur de Paris.

Schelfhaut mengacu pada peningkatan panas di beberapa kota karena lebih sedikit vegetasi yang mendinginkan dan lebih banyak infrastruktur perkotaan yang menyerap sinar matahari. Dia mengatakan, jaringan pipa dapat membuat seluruh Paris satu derajat Celcius lebih dingin daripada jika instalasi otonom dipasang di seluruh kota.

"Kurang satu derajat di pusat kota itu banyak," katanya.

Sebanyak tiga dari 10 situs pendingin berteknologi tinggi terletak di sungai Seine dan diakses oleh tangga spiral yang dapat ditarik yang nyaris tidak terlihat dari permukaan jalan. Ketika air Seine cukup dingin, mesin menangkapnya dan menggunakannya untuk mendinginkan air sistem.

 

Panas yang dibuat sebagai produk sampingan dikirim kembali ke Seine untuk diserap. Air dingin kemudian dipompa melalui pipa sistem ke 730 kliennya di Paris.

Situs pendingin Paris semuanya menggunakan sumber energi terbarukan seperti turbin angin dan panel surya. Empat lokasi energi surya baru yang akan dimasukkan ke dalam jaringan ini juga diperuntukkan untuk konstruksi. Para pejabat Prancis melihat kemandirian energi ini sangat penting mengingat ancaman Rusia yang akan memutus pasokan energi ke Eropa.

Manfaat menggunakan sistem pendingin yang menggunakan energi terbarukan untuk beroperasi sudah dirasakan oleh situs yang menggunakannya. Museum Louvre, telah mendapat manfaat dari jaringan tersebut sejak 1990-an.

"Ini memungkinkan kami untuk memanfaatkan energi dengan jejak karbon yang lebih rendah yang tersedia sepanjang tahun,” kata Heritage Director Louvre Laurent Le Guedart.

Karyawan berjalan melalui ruang mesin transmisi dingin di Museum Louvre di Paris, Selasa, 26 Juli 2022. Museum mendapat manfaat dari salah satu rahasia terbaik Paris, sistem pendingin bawah tanah yang membantu Louvre mengatasi panas terik yang telah memecahkan rekor suhu di seluruh Eropa. - (AP Photo/Lewis Joly))

"Keistimewaan Museum Louvre adalah perlu menggunakan air yang dingin untuk melestarikan karya seni dengan benar dan untuk mengontrol kelembapan," ujarnya.

Louvre tidak menggunakan AC. Tapi, menurut para pejabat, pendinginan dibutuhkan agar mereka mendapatkan ruang lantai yang sangat dibutuhkan di bekas istana yang luas tetapi sempit bagi 550.000 karya seni.

Le Guedart mengatakan, sistem ini adalah penghematan uang mengingat meningkatnya biaya energi terkait dengan konflik Ukraina. Ini beroperasi terutama di Ruang Negara Pavillon Denon tempat Mona Lisa tinggal.

 

"Tagihan energi Louvre sekitar 10 juta euro per tahun pada 2021. Kami berusaha mengendalikan tagihan ini sebanyak mungkin, di tengah fluktuasi dan kenaikan biaya energi yang nyata,” kata Le Guedart. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler