Cacar Monyet dan Cacar Air, Bagaimana Cara Membedakannya?

Cacar monyet dan cacar air disebabkan oleh virus yang berbeda, gejalanya pun berbeda.

CDC
Foto dari tahun 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya. Cacar monyet dan cacar air adalah dua penyakit yang tidak saling berkaitan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekilas, cacar monyet dan cacar air tampak memiliki nama yang mirip. Meski begitu, keduanya merupakan dua penyakit berbeda yang sebenarnya tidak saling berkaitan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa cacar monyet tidak berkaitan dengan cacar air. Cacar monyet justru berkaitan dengan smallpox atau cacar karena virus penyebabnya berasal dari famili yang sama, di mana cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox dan cacar disebabkan oleh virus variola.

Oleh karena itu, cacar monyet kerap memunculkan gejala yang mirip seperti gejala cacar. Namun, tak seperti cacar, gejala cacar monyet cenderung lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian.

Baca Juga


Beberapa gejala cacar monyet adalah demam, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, kelelahan, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, dan ruam. Ruam pada cacar monyet bisa berlokasi di sekitar genital dan anus.

Akan tetapi, ruam cacar monyet juga dapat ditemukan pada tangan, kaki, dada, wajah, atau mulut. Ruam pada cacar monyet bisa terasa menyakitkan atau gatal.

Di sisi lain, cacar air disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV). Cacar air dapat memunculkan gejala ruam yang gatal dan seperti lepuh. Ruam ini biasanya muncul di area dada, punggung, dan wajah sebelum kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

"Keduanya (cacar monyet dan cacar air) merupakan infeksi virus yang menyebabkan lesi seperti cacar," jelas profesor dan kepala departemen penyakit menular dari University at Buffalo, Thomas Russo MD, seperti dilansir Prevention, Kamis (4/8/2022).

Bagaimana membedakannya?
Menurut Dr Russo, bukan hal mudah bagi masyarakat awam untuk bisa membedakan acar monyet dan cacar air. Namun, secara umum, ada beberapa perbedaan yang dimiliki oleh cacar monyet dan cacar air.

Salah satu perbedaan tersebut adalah kelompok demografinya. Kedua penyakit ini cenderung menyerang kelompok demografi yang berbeda.

Pada wabah yang terjadi saat ini, cacar monyet lebih banyak ditemukan pada pria dewasa yang berhubungan seksual dengan sesama pria. Sedangkan cacar air lebih umum dialami oleh anak-anak.

Akan tetapi, orang dewasa juga bisa terkena cacar air bila belum divaksinasi. Selain itu, kasus cacar monyet juga ditemukan pada anak, meski sangat sedikit. Sejauh ini, baru ada dua kasus cacar monyet yang ditemukan pada anak.

Perbedaan juga bisa dilihat dari ruam atau bintil yang muncul. Cacar air biasanya memunculkan ruam dalam bentuk bintil yang tipis, rapuh, dan biasanya berisi cairan bening.

Sementara itu, cacar monyet biasanya memunculkan lesi yang kokoh, mendalam, dan seperti karet. Lesinya jauh lebih stabil dibandingkan lentingan cacar air.

"Lentingan cacar air bisa pecah dengan mudah, sedangkan lesi cacar monyet tidak," kata spesialis penyakit menular dan profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner MD.

Asal usul cacar monyet. - (Republika)


Lesi cacar monyet juga cenderung berubah seiring waktu dan bisa mengalami umbilikasi. Artinya, lesi tersebut akan membentuk lekukan di tengah seperti kawah kecil.

Perbedaan lainnya adalah dari durasi penyakit. Lesi cacar air cenderung membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk sembuh, yaitu sekitar empat hingga tujuh hari. Sedangkan lesi cacar monyet biasanya membutuhkan waktu dua hingga empat pekan untuk sembuh.

Yang dilakukan bila muncul bintil cacar
Bila menemukan adanya ruam atau bintil cacar, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksakannya ke dokter. Mengingat cacar air dan cacar monyet sangat menular, sangat dianjurkan untuk menutup ruam atau bintil cacar dan menggunakan masker saat memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga : Jadi Sebenarnya, Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia atau Belum?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler