Overthinking Bisa Sebabkan Stres Hingga Depresi, Begini Cara Menghentikannya
Overthinking bisa pengaruhi produktivitas hingga rasa berharga akan diri sendiri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Overthinking atau menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal hingga mengganggu hidup bisa menyebabkan seseorang terkena stres dan depresi. Bagaimana cara menghentikannya?
"Overthinking termasuk masalah kesehatan mental? Iya, karena dampaknya banyak bisa ke produktivitas, rasa berharga akan diri sendiri. Kalau terus dipelihara nanti mengarah ke stres sampai depresi," kata psikolog Indah Sundari Jayanti dalam sebuah bincang kesehatan di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Menurut Indah, orang-orang sering kali memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan saat ini sehingga menyebabkan mereka overthinking. Dia mengatakan kondisi mental terkait erat dengan fisik, sehingga saat seseorang mengalami kondisi stres tertentu, maka otomatis yang bereaksi bukan hanya psikis tetapi juga fisiknya.
Berbicara stres, Indah menyarankan orang-orang memahami kondisi dirinya. Apabila mereka masih mempunyai tenaga cukup, suasana hati positif dan merasa apa yang dihadapi prioritas, maka hadapilah.
"Tetapi kalau bukan prioritas, enggak mood, energi sudah habis, istirahat dulu. Karena sering kali kondisi stres muncul karena kita terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu yang di luar kapasitas kita," kata dia.
Terkait cara mengatasi overthinking, psikoterapis dari Jerman Reuben Berger merekomendasikan orang-orang segera menghentikan pikiran negatif yang muncul. Menurut dia, katakan "tidak" pada diri sendiri.
"Ketika pikiran negatif datang, Anda berkata pada diri sendiri: 'Berhenti!, ini lebih efektif ketika Anda benar-benar mengucapkan kata itu dengan keras," kata Berger, seperti dikutip dari DW.
Berger mengatakan, ide utamanya yakni mengkondisikan diri untuk menghentikan lingkaran kekhawatiran, semisal membuat prediksi masa depan atau merenungi peristiwa masa lalu yang membuat overthinking. Menurut dia, cara ini memang dapat memakan waktu hingga dua pekan untuk diterapkan dan perlu dipraktikkan setiap hari.
"Konsistensi sangat penting," kata Berger.