Hindari Lonjakan Gula Darah, Makan Serat Dulu Baru Protein, Lemak, dan Karbohidrat
Makanan memainkan peran besar dalam mengendalikan gula darah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 mengakibatkan kadar glukosa (gula) dalam darah menjadi terlalu tinggi. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup hormon yang disebut insulin, yang mengontrol glukosa darah.
Sementara itu, diabetes tipe 2 merupakan penyakit yang jauh lebih umum. Peningkatan kadar gula darah biasanya disebabkan oleh kelebihan berat badan atau tidak cukup berolahraga.
Untuk alasan ini, makanan memainkan peran besar dalam mengendalikan diabetes. Pasien dianjurkan makan diet seimbang, dan menurunkan asupan lemak, garam, dan gula jika diperlukan. Ini bukan hanya tentang apa yang Anda makan, tetapi bagaimana Anda memakannya juga.
Seorang ahli berbagi dua perubahan sederhana yang harus dilakukan pada makanan Anda untuk mengurangi kemungkinan lonjakan gula darah. Ahli diet Dr Naomi Brosnahan mengatakan setiap kali Anda makan sesuatu yang mengandung karbohidrat (roti, pasta, nasi, kentang, atau makanan manis), pasangkan dengan sumber protein (daging, susu, makanan laut, kacang-kacangan, tahu), lemak (seperti kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun), dan serat (sayuran dan biji-bijian).
"Ini akan memperlambat penyerapan karbohidrat ke dalam aliran darah Anda, dan membantu menghindari lonjakan glukosa yang mungkin terjadi jika Anda makan makanan bertepung atau manis saja," ujar dr Brosnahan, seperti dilansir dari laman Express, Senin (29/8/2022).
Dr Brosnahan juga menjelaskan bagaimana urutan makan dapat membuat perbedaan. Menyantap makronutrien (serat, protein, lemak, dan karbohidrat) dalam urutan tertentu dapat mengurangi lonjakan glukosa pasca makan hingga 73 persen.
Dr Brosnahan menyebut sayuran harus didahulukan, diikuti oleh protein dan lemak, lalu pati dan gula. Bayangkan Anda sedang duduk menikmati steak lezat dengan kentang tumbuk dan sayuran panggang.
"Kalau mengikuti saran ini, Anda harus makan sayuran terlebih dahulu, lalu steak, dan simpan kentang untuk terakhir disantap," kata dr Brosnahan.
Serat, protein, dan lemak membantu mengurangi lonjakan glukosa sederhana. Kadar gula darah "normal" dianggap antara 72 mg/dl hingga 97,2 mg/dl saat berpuasa. Kadar gula darah normalnya bisa mencapai 140 mg/dl dua jam setelah makan.
Baca juga : Tiga Minuman untuk Bakar Lemak Perut
Untuk pengidap diabetes, target kadar gula darah adalah 72 mg/dl sampai 126 mg/dl sebelum makan. Kadar glukosa darah harus di bawah 162 mg/dl untuk penderita diabetes tipe 1, dan di bawah 153 mg/dl untuk penderita diabetes tipe 2 setelah makan.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 termasuk jika Anda berusia di atas 40 (atau 25 untuk orang Asia Selatan) dan memiliki kerabat dekat dengan diabetes (seperti orang tua, saudara laki-laki atau perempuan). Tidak seperti diabetes tipe 2, belum diketahui apa sebenarnya penyebab diabetes tipe 1.
Gejala umum dari kedua jenis dapat meliputi kencing lebih dari biasanya, terutama di malam hari, merasa haus sepanjang waktu, merasa sangat lelah, menurunkan berat badan tanpa berusaha, gatal di sekitar alat kelamin, atau sariawan berulang kali, luka atau luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh serta penglihatan kabur. National Health Services (NHS) di Inggris menyarankan untuk menemui dokter umum jika Anda melihat tanda-tanda tersebut dan menjalani tes darah untuk menentukan apakah Anda menderita diabetes.