Mari Mitigasi Dampak Buruk Hoaks
Kita harus selalu beepikir kritis dalam menyikapi berbagai pemberitaan yang ada di internet.
Potensi besar media sosial atau ruang digital bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ada berbagai kemudahan yang bisa peroleh, namun ada pula sisi-sisi negatif yang ikut mengiringi.
Oleh karena itu, saat ini literasi digital sangat dibutuhkan untuk mencegah timbulnya dampak negatif dari media sosial. Salah satunya, karena dahsyatnya gempuran hoaks atau berita bohong di berbagai platform.
Dalam webinar yang mengambil tema “Etika & Aturan Memviralkan Sebuah Peristiwa Melalui Media Sosial”, Kamis (8/9), di Makassar, Sulawesi Selatan, presenter Utrich Farzah menyampaikan, potensi media sosial sangat luar biasa di seluruh dunia. Media sosial, menurutnya, memiliki kekuatan berupa jangkauan luas dan tidak terbatas oleh ruang maupun waktu.
Media sosial juga bisa diterima secara massal dalam waktu singkat. Selain itu, konten di media sosial juga mudah dibagikan. Menurut Farzah, hal ini juga berdampak pada dampak negatif dari media sosial yang makin membuat hoaks tersebar kian masif.
Hoaks bisa meresahkan dan menimbulkan perpecahan di masyarakat. "Oleh karena itu, untuk meredam dampak negatif media sosial, hal yang bisa dilakukan adalah tidak mudah terpengaruh oleh sebuah kabar, memastikan bahwa hal tersebut fakta dan bukan opini, memeriksa keaslian sebuah berita atau kabar, serta berpartisipasi aktif di forum diskusi antihoaks," ujarnya memberi saran.
Dalam kesempatan yang sama, anggota RTIK Lampung Fathurrahman Kurniawan Ikhsan menjelaskan, cara mengenali berita palsu yang berada di ruang digital. "Caranya adalah berhati-hati dengan judul berita yang provokatif. Karena, berita bohong acapkali menggunakan judul atau kalimat yang provokatif," kata dia.
Selain itu, Fathur menjelaskan, alamat situs pembawa berita juga harus pula ikut dicermati. Apabila alamat situsnya belum terverifikasi atau berasal dari sebuah blog, maka berita yang disajikan layak diragukan kebenaran dan keasliannya.
Menurutnya, salah satu kunci dalam beraktivitas di dunia digital adalah selalu berpikir kritis atau tidak gampang percaya dengan semua yang kita baca di internet.