Deddy Corbuzier Pakai Teknologi XR di Ekosistem Siniar dan Hiburannya
Deddy Corbuzier berkolaborasi dengan V2 Indonesia hadirkan teknologi extended reality
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deddy Corbuzier melalui perusahaannya, PT Dektos Digital Corbuzier (Corbuzier), berkolaborasi dengan V2 Indonesia untuk menghadirkan ekosistem siniar (podcast) digital dan hiburan yang diklaim pertama yang menggunakan teknologi extended reality (XR) di Indonesia.
"Dektos mengambil langkah besar sebagai perusahaan digital media pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi XR dalam industri entertainment," kata Deddy yang merupakan Founder dan CEO Dektos Digital Corbuzier melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/9/2022).
"Ini merupakan terobosan baru yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang teknologi XR," imbuhnya.
Sebagai informasi, perusahaan kreatif besutan Deddy itu menaungi berbagai program konten unggulan di kanal Youtube dengan lebih dari 17 juta subscribers, seperti podcast Close the Door dan stand-up comedy Somasi. Deddy menambahkan Dektos bersama dengan V2 Indonesia berupaya semaksimal mungkin mempermudah para kreator untuk menghasilkan karya konten yang tidak berepetisi, lebih berkualitas, unik dengan tampilan berbeda dan jauh lebih menarik.
XR merupakan gabungan antara teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Kehadiran teknologi XR ke dalam ekosistem Corbuzier diharapkan dapat mewujudkan konten digital yang lebih inovatif dan menarik yang dapat mendorong kreator konten (content creator) untuk berkreasi dengan maksimal. Dengan adanya teknologi tersebut, pembuatan konten menggunakan green screen dan proses edit video yang memakan waktu lama pun sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi.
Proses pengambilan gambar (syuting) juga dapat dilakukan dengan lebih efektif dan biaya yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi XR untuk menghasilkan konten digital yang lebih imersif, kreatif, dan memberikan hiburan yang terasa lebih nyata. Dengan berlangsungnya kerja sama ini, Corbuzier berharap dapat memberikan gambaran bahwa manusia dan teknologi dapat bekerja sama dan hidup berdampingan tanpa harus mendominasi satu dengan yang lain.