Sayur Tertentu Bisa Bikin Gula Darah Melonjak, Amankah Dikonsumsi Pengidap Diabetes?
Pengidap diabetes perlu mengenali sayuran yang dapat picu lonjakan kadar gula darah.
Pixabay
Makanan sehat (ilustrasi). Sayuran yang kaya akan karbohidrat perlu dibatasi konsumsinya oleh diabetesi.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sayuran merupakan makanan yang dikenal menyehatkan bagi tubuh karena kaya akan kandungan zat gizi. Namun bagi penyandang diabetes tipe 2, tak semua sayuran bisa membawa manfaat kesehatan yang optimal.
Ahli gizi dan kebugaran Nataly Komova RD mengungkapkan bahwa pengidap diabetes tipe 2 perlu lebih mewaspadai beberapa jenis sayuran. Alasannya, sayur-sayuran tersebut bisa memicu terjadinya lonjakan kadar gula darah yang cukup tinggi.
"Sayuran yang bisa membuat kadar gula Anda melonjak tinggi secara berbahaya adalah kentang, kacang polong, jagung, bit, bengkoang, dan wortel," ungkap Komova, seperti dilansir laman Express, Senin (19/9/2022).
Menurut Komova, berbagai jenis sayuran tersebut kaya akan kandungan karbohidrat. Seperti diketahui, konsumsi karbohidrat yang berlebih bisa mengacaukan kadar gula darah.
Beberapa jenis sayuran yang disebutkan Komova juga memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi. Makanan dengan IG yang tinggo dapat memicu lonjakan kadar gula darah yang lebii cepat karena makanan-makanan tersebut bisa dipecah dengan cepat menjadi gula darah.
Tidak perlu memusuhi
Meski beberapa jenis sayuran bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, bukan berarti penyandang diabetes atau orang-orang yang sehat secara umum perlu memusuhi sayuran, khususnya sayuran dengan IG yang tinggi. Sayuran dengan IG yang tinggi tetap boleh dikonsumsi, namun dengan jumlah yang dibatasi.
"Meski mengandung banyak karbohidrat, ragam sayuran ini merupakan sumber serat dan zat gizi yang baik, yang bisa bermanfaat bagi kesehatan Anda," kata Komova.
Bagi pengidap diabetes, membatasi konsumsi sayuran dengan IG yang tinggi bisa membantu mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah. Sedangkan bagi orang yang sehat atau sedang menurunkan berat badan, membatasi konsumsi makanan atau sayuran dengan IG yang tinggi bisa mencegah munculnya craving atau mengidam makanan yang lebih besar.
"Saya sangat menganjurkan membatasi alih-alih melarang mengonsumsinya," ungkap Komova.
Waspadai gejala
Pola makan yang buruk bisa memicu terjadinya diabetes tipe 2. Akan tetapi, banyak orang yang tak menyadari bahwa mereka mengidap diabetes tipe 2. Alasannya, penyakit ini jarang memunculkan gejala yang berarti di awal kemunculannya.
Tak jarang, pengidap diabetes tipe 2 baru menyadari penyakitnya ketika sudah mengalami komplikasi dan gejala yang lebih berat. Untuk menghindari hal ini, diabetes tipe 2 perlu dikenali dan dikelola lebih dini.
Diabetes tipe 2 bisa ditemukan lebih dini bila orang-orang mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa gejala diabetes tipe 2 yang perlu diwaspadai:
1. Sering kencing, khususnya di malam hari
2. Merasa haus sepanjang waktu
3. Merasa sangat lelah
4. Penurunan berat badan tanpa sebab
5. Gatal di area sskitar penis atau vagina, atau berulang kali mengalami kandidiasis oral (thrush)
6. Luka sulit sembuh
7. Pandangan kabur
Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)
Bila mengalami gejala-gejala diabetes tipe 2, sebaiknya periksakan diri ke dokter. American Diabetes Association (ADA) juga merekomendasikan orang-orang untuk melakukan tes gula darah setiap tiga tahun.