Enam Kelompok Orang yang Disarankan tak Makan Daging Merah
Orang dengan penyakit jantung harus sangat berhati-hati mengonsumsi daging merah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin bukan rahasia lagi bahwa daging merah memiliki reputasi buruk untuk kesehatan. Konsumsi daging merah secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
"Keduanya dapat menyebabkan penyakit jantung dan juga meningkatkan risiko mengembangkan jenis kanker tertentu,” ujar ahli gizi diet dan Juru Bicara Media Nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Roxana Ehsani, seperti dikutip dari laman Eat This Not That, Kamis (29/9/2022).
Berikut enam kelompok orang yang disarankan oleh ahli gizi untuk tidak mengonsumsi daging merah:
1. Orang dengan kolesterol tinggi
"Orang dengan kolesterol tinggi tidak boleh makan sepotong steak atau hamburger setiap hari," ujar Ehsani.
Sayangnya, jika Anda sudah memiliki kolesterol tinggi, mengonsumsi daging merah tidak akan membantu menurunkan kadar kolesterol Anda, justru sebaliknya, dan akan meningkatkan nilai buruk itu lebih banyak lagi.
2. Orang dengan sindrom alpha-gal
Jika Anda memiliki sindrom alpha-gal, Anda "mendapatkannya" dari kutu Lone Star yang dapat menyebabkan alergi daging merah.
"Alpha-gal (galaktosa-α-1,3-galaktosa) adalah molekul gula yang ditemukan pada mamalia, dan tidak ditemukan pada ikan, burung, reptil, atau manusia," ujar ahli diet Jonathan Valdez sekaligus pemilik Genki Nutrition dan juru bicara New York State Academy of Nutrition and Dietetics.
Mengonsumsi daging dapat menyebabkan gatal-gatal, mual, muntah, mulas, diare, batuk, penurunan tekanan darah, sakit perut yang parah, dan pembengkakan di bibir atau mata, atau tenggorokan.
3. Orang dengan penyakit jantung
Orang dengan penyakit jantung harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi daging merah. "Misalnya, seseorang dengan penyakit jantung mungkin sudah memiliki penumpukan plak tidak sehat di arteri mereka, dan harus makan makanan yang sangat rendah lemak tidak sehat seperti lemak jenuh atau lemak trans yang dapat menyebabkan penumpukan plak lebih banyak lagi," ujar Ehsani. Penumpukan plak ini, jika semakin menyempit, dapat menyebabkan kejadian fatal atau hampir fatal seperti stroke atau serangan jantung.
4. Orang dengan penyakit ginjal lanjut (stadium 3-5, bukan dialisis)
"Diet protein tinggi ketika ginjal Anda tidak berfungsi dengan baik bisa lebih berbahaya daripada baik," ujar Valdes.
Anda mungkin perlu menurunkan asupan antara 0,6 sampai 0,8 gram protein per kilogram berat badan tergantung pada fungsi ginjal Anda. "Jika Anda memilikinya, tindak lanjuti dengan ahli gizi ahli gizi terdaftar untuk membantu Anda mengembangkan diet Anda," kata dia.
5. Orang dengan satu atau lebih faktor risiko penyakit jantung
Jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, tidak aktif secara fisik, dan makan makanan yang tidak sehat, Anda mungkin harus lebih waspada untuk sering mengonsumsi daging merah.
"Orang dengan kondisi ini sudah lebih cenderung mengembangkan penyakit jantung dan berisiko lebih besar untuk kondisi kesehatan lainnya," ujarnya.
6. Orang dengan riwayat keluarga kanker tertentu
Menurut Ehsani, ada penelitian yang menunjukkan seringnya konsumsi daging merah dan daging olahan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. "Oleh karena itu, orang dengan riwayat keluarga kanker usus besar, sepertinya harus lebih berhati-hati dalam hal daging merah," ujarnya. Studi baru menemukan bahwa daging merah dan daging olahan dapat menyebabkan kerusakan genetik yang juga dapat menyebabkan kanker usus besar.