Macam-Macam Orang yang Berdzikir dalam Pandangan Syekh Ibnu Athaillah

Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan bagi para pelakunya

Republika TV
Ilustrasi dzikir. Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan bagi para pelakunya
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa ada beberapa golongan ahli dzikir. 

Baca Juga


Di antaranya ada yang berdzikir agar terang hatinya, ada yang berdzikir meski hatinya sudah terang, dan ada yang sudah bercahaya tetap melaksanakan dzikir. 

ذاكِرٌ ذَكَرَ لِيَسْتَنيرَ قَلْبُهُ فَكانَ ذاكِراً، وَذاكِرٌ اسْتَنارَ قَلْبُهُ فَكانَ ذاكِراً، وَالَّذي اسْتَوَتْ أذْكارُهُ وَأنْوارُهُ فَبِذِكْرِهِ يُهْتَدى وَبِنورِهِ يُقْتَدى.

"Ada orang yang berdzikir agar terang hatinya, sehingga ia menjadi ahli dzikir. Ada orang berdzikir yang hatinya sudah terang, kemudian ia menjadi ahli dzikir. Ada orang yang sama antara dzikir dengan cahaya yang dimiliki, sehingga dengan dzikir tersebut ia mendapatkan petunjuk dan dengan cahayanya ia berpedoman." (Syekh Athaillah, Al-Hikam

Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah mengenai tiga golongan ahli dzikir. 

Di antara mukmin ada orang yang rajin berdzikir untuk mendapatkan cahaya Allah SWT. 

Cahaya itulah yang akan menerangi hatinya yang bersih dan suci. Jika hatinya masih kotor dan dipenuhi debu maksiat, maka cahaya itu akan mengikis sedikit demi sedikit kotoran tersebut. Akhirnya, dia akan menjadi ahli dzikir yang hakiki. 

Di antara mereka ada juga yang hatinya sudah mendapatkan cahaya-Nya, sehingga dia terdorong untuk terus berdzikir mengingat kenikmatan-Nya. Akhirnya, dia pun menjadi ahli dzikir. Kenikmatan cahaya yang dirasakannya memang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan materi apapun yang ada di dunia ini. 

Di antara mereka juga ada yang dzikirnya bersamaan dengan cahayanya, sehingga keduanya sama-sama terhunjam di dalam hatinya.

Cahaya yang didapatkannya merupakan hidayah yang akan menunjukan kepadanya jalan menuju kebenaran. Dia juga akan menjadi pedoman yang akan menuntunnya menuju Rabbnya.    

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler