Jangan Takut Menopause, Semua Perempuan akan Mengalaminya!

Menopause merupakan proses alami yang merupakan bagian dari penuaan.

Republika/Wihdan Hidayat
Perempuan muda (Ilustrasi). Perempuan perlu bersiap menghadapi menopause sejak masih muda.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Perkumpulan Menopause Indonesia (Perminesia) dr Tita Husnitawati M mengatakan menopause adalah suatu proses aging atau penuaan yang harus disyukuri, bukan ditakuti. Penuaan pasti terjadi karena proses alami dan perempuan harus siap menghadapinya.

"Harus diantisipasi sejak muda," ujar dr Tita dalam acara konferensi pers virtual dengan tema "Life After 40 Happy and Healthy", Rabu (19/10/2022).

Menurut dr Tita, cara bersiap menghadapi menopause sederhana, murah, tidak sulit, dan praktis. Sementara manfaatnya bisa dirasakan jauh di kehidupan hingga tua.

Pertama, Anda harus bergaya hidup sehat sejak muda, sejak remaja, atau minimal sebelum usia 40 tahun. Kedua, beraktivitas dan menjalankan pergaulan positif serta hindari stes. Yang tidak kalah penting, mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Kemudian, jangan lupa berolahraga teratur. Olahraga berbeda dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

"Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga yang membuat lancar atau tidak menghambat pertukaran udara (aerobik)," tutur dr Tita.

Baca Juga


Sebaiknya, olahraga dilakukan setiap hari selama 30 menit, minimal empat kali dalam sepekan. Sesuaikan jenis aktivitas dengan usia Anda.

Dr Tita juga mengingatkan untuk mengonsumsi nutrisi sehat dengan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral, dan air. Ini harus dikonsumsi dalam jumlah yang baik dan seimbang.

Hindarkan pula kebiasaan buruk seperti merokok karena mengeluarkan radikal bebas yang merusak sel otak. Selain itu, hindari penggunaan obat terlarang.

Jangan lupa hindari lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan berpolutan. Dengan begitu, ketika menua, kita terhindar dari berbagai penyakit, dan gangguan fungsi tubuh.

Selain gaya hidup, pengobatan untuk gejala menopause dapat dilakukan dengan pengobatan hormon. Akan tetapi, menurut dr Tita, pengobatan hormon untuk keluhan menopause bukan pengobatan utama untuk menopause.

"Lagi pula, bila ibu memiliki sindrom metabolik, obat tersebut tidak bisa digunakan."

Penelitian terkini membuktikan bahwa pengobatan hormon relatif aman bila diberikan topikal melalui kulit, selaput lendir, atau vagina.

Gejala menopause

Menopause merupakan kejadian alamiah yang pasti dialami semua perempuan. Menopause ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi secara alami.

Perubahan hormon pada tubuh perempuan menopause menyebabkan gejala-gejala yang dapat mengurangi kualitas hidup. "Semua perempuan harus mengenal gejalanya, kapan terjadi untuk siap menghadapi sebagai proses alami yang patut disyukuri," ujarnya.

Kondisi menopause menyebabkan gejala atau sindromametabolik yang terdiri dari obesitas perut yang ditandai lingkar perut lebih dari 80 cm, tekanan darah meningkat, dan pemeriksaan laboratorium menunjukan profil lemak abnormal dan gula darah meningkat. Hal ini terjadi karena konsumsi makanan berkalori tinggi, kebiasaan merokok, dan pertambahan usia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler