Mahfud MD: Santri Dulu Hanya Bisa Kerja di Sektor Agama, Sekarang di Berbagai Bidang
Santri masuk ke seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan kalangan santri di Indonesia saat ini mengalami kemajuan luar biasa. Mahfud mengatakan, jika santri di masa lalu hanya bisa bekerja di unit sektor keagamaan, maka saat ini lintas sektor.
"Kalau dulu sering diejek sebagai kaum udik dan kampungan dan hanya bisa kerja di sektor kantor kementerian agama, dalam arti yang disempitkan agama itu, sekarang kaum santri sudah mengalami mobilitas sosial vertikal naik yang luar biasa," ujar Mahfud dalam sambutannya di acara peringatan Hari Santri di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Mahfud mengatakan, saat ini sudah banyak santri yang mampu menduduki berbagai profesi mulai swasta hingga pemerintahan. "Bukan hanya bekerja dalam hal-hal urusan agama dalam arti sempit, tapi sudah masuk ke seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Mahfud.
Bahkan, kata dia, santri juga berhasil menjadi pejabat, akademisi, politisi, kepala daerah dan lainnya. Bahkan tidak sedikit, kata Mahfud berhasil menduduki jabatan tinggi seperti presiden, wakil presiden hingga menteri.
"Ada yang sudah jadi presiden, wakil presiden, masuk ke berbagai profesi menjadi saudagar, pejabat, akademisi, pimpinan ormas, politisi gubernur bupati wali kota dan bahkan ada yang sastrawan seniman yang sangat berpengaruh di Indonesia," ujar Mahfud.
Dia melanjutkan, perkembangan juga tidak hanya dari santri tetapi juga lembaga pondok pesantren tempat bernaung para santri. Saat ini, banyak pondok pesantren modern dengan kurikulum dan teknologi yang canggih.
Karena itu, banyak pondok pesantren saat ini menjadi tujuan untuk menimba ilmu. "Sekarang pondok pesantren sudah terdiri dari bangunan-bangunan megah, bahkan dilengkapi dengan sekolah-sekolah yang memberi kurikulum umum dengan akreditasi umum, dengan laboratoritum yang sangat lengkap, baik laboratorium kompuuter maupun laboratorium bahasa," ujarnya.
Karena itu, Mahfud menegaskan tidak ada diskriminasi terhadap kaum muslim khususnya santri di Indonesia. Menurutnya, kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sudah seperti budaya santri.
Dia mencontohkan, budaya berpakaian muslimah hampir setiap tempat, mengucapkan salam, pembacaan tilawatil alquran dan doa-doa juga tidak pernah absen dalam penyelenggaraan acara. Bahkan, kata Mahfud, Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sering mengundang santri ke Istana Negara.
"Dengan demikian tidak ada diskriminasi terhadap kaum muslimin, semua boleh berkontestasi secara demokratis. Tidak ada lagi rasa takut terhadap Islam, karena tidak ada Islamofobia di negara ini yang dilakukan oleh negara," ujarnya.