Cegah Gagal Ginjal Akut, Inilah Saran Walikota Surabaya

Penyakit gagal ginjal akut bisa menyerang secara tiba-tiba dan mengakibatkan kematian

ANTARA/Fauzan
Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti memberikan pernyataan saat konfrensi pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Lies Dina Liastuti menyampaikan sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2022, pihak RSCM total mendapat rujukan 49 anak yang mengalami gagal ginjal akut dan 31 di antaranya meninggal dunia.
Rep: dadang kurnia Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan, penyakit gagal ginjal akut selayaknya menjadi alarm kewaspadaan bagi masyarakat. Sebab, kata dia, tidak sedikit orang tua yang masih meremehkan gejalanya, terutama demam pada anak. Ia pun mengingatkan, jika terjadi demam pada anak, agar segera melakukan pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan.

Baca Juga


“Pencegahan yang juga harus dilakukan oleh orang tua, bagaimana langkah-langkah ketika ada anak yang bergejala panas terus dan berat badan turun. Gejala-gejala itulah mereka harus segera lapor untuk diberikan pemantauan dan pengobatan dari Pemkot Surabaya,” kata Eri, Senin (24/10/2022).

Eri mengaku, Pemkot Surabaya terus melakukan upaya mitigasi melalui sosialisasi dan pemeriksaan yang dilakukan Puskesmas bersama Kader Surabaya Hebat dan RT/ RW. Menurutnya itu menjadi penting karena ganasnya penyakit gagal ginjal akut bisa menyerang secara tiba-tiba dan mengakibatkan kematian pada anak.

“Saya mohon kepada orang tua untuk lebih peduli dan langsung memeriksakan anak (demam) untuk dibawa ke rumah sakit secepatnya. Agar bisa dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Jangan dianggap sebagai sakit biasa,” ujarnya.

Eri pun kembali mengingatkan orang tua untuk saat ini tidak diperkenankan mengkonsumsi obat sirop terlebih dahulu. Bahkan, Pemkot Surabaya juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait larangan menjual obat sirup sementara waktu untuk anak - anak.

“Kita sudah sampaikan, jangan jual dan minum (obat) sirop dulu. Saya sudah mengeluarkan surat edaran. Ini juga sudah di blast (disebarkan) oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya terkait program pemerintah," kata Eri.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler