Ratusan Mahasiswa Beri Pijat Gratis di Muktamar Muhammadiyah
Pijat gratis diberikan mahasiwa kepada muktamirin Muktamar Muhammadiyah.
REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA -- Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah berlangsung sangat meriah. Tidak cuma muktamirin dan penggembira, muda-mudi Muhammadiyah yang menjadi tuan rumah turut memeriahkan lewat keahlian-keahlian mereka guna melayani tamu yang datang.
Salah satunya melalui layanan pijat gratis yang diberikan mahasiswa Program Studi Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Mereka menghadirkan layanan pijat gratis bagi penggembira maupun muktamirin yang hadir ke Solo.
Layanan pijat gratis dihadirkan mulai 08.00 WIB sampai 21.00 WIB dengan menerjunkan 10-20 mahasiswa untuk masing-masing lokasi dan melayani 150 orang lebih per hari. Diberikan ada yang menggunakan tangan dan ada yang memakai alat pijat elektrik.
Dosen Prodi Pendidikan Olahraga, FKIP, UMS, Eko Sudarmanto mengatakan, layanan ini dihadirkan sejak 17 November 2022 untuk menyambut kedatangan tamu-tamu. Ada di tiga lokasi terpisah seperti Hall FKIP UMS, Edutorium UMS dan De Tjolomadoe.
"Karena UMS sedang ada perhelatan besar sebagai anak ini tanggung jawab kita, yang kami bisa memberikan pelayanan pijat, dan dari sini kita belajar beliau-beliau datang dari jauh, jadi konsep birrul walidain kita terapkan di sini," kata Eko kepada Republika, Sabtu (19/11/2022).
Ia mengungkapkan, ada ratusan lebih mahasiswa yang diterjunkan untuk memberikan pelayanan tersebut. Mereka hadir di lokasi-lokasi yang memang menjadi tempat rangkaian acara Muktamar 48 dan didatangi baik penggembira maupun muktamirin.
Eko menuturkan, hampir semua mahasiswa Prodi Pendidikan Olahraga, FKIP, UMS memang ditugaskan untuk menyambut tamu, termasuk melalui pijat gratis tersebut. Mereka yang memberikan layanan terdiri dari atlet-atlet maupun pelatih-pelatih.
Terkait itu, ia menekankan, mahasiswa tidak cuma berkhidmat k senior citizen tapi mendapatkan tambahan nilai dalam mata kuliah. Apalagi, Eko mengingatkan, muktamar merupakan agenda permusyawaratan terbesar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Menurut Eko, hari ini perkuliahan memang berbasis kepada output, tidak cuma perkuliahan dalam kelas. Karenanya, jika biasanya pijat gratis diberikan ke dosen, petugas kebersihan, pegawai dan civitas, kali ini melayani muktamar.
"Ini saatnya momentum Prodi Olahraga dan UMS secara umum, kita ada gawe, seluruh apa yang kita punya bagaimana agar gawe ini sukses," ujar Eko.