Dentsu Connect 2022: Upaya Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia

Potensi pertumbuhan eksponensial ekonomi digital Indonesia bertumbuh pasti.

Istimewa
Dentsu Connect 2022 juga diisi oleh berbagai para pembicara ahli.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dentsu Indonesia sebagai marketing services network terintegrasi dan terkemuka di Indonesia dan dunia menyadari akan perannya untuk memajukan ekonomi digital. Terlebih, kondisi ekonomi Indonesia kini sedang merangkak pulih kembali untuk bangun lebih cepat dan kuat.


Hal ini berfokus kepada tiga hal, yakni Experience (pengalaman yang ditujukan kepada manusia), Data & Commerce (Data dan pola transaksi) serta Sustainability (sistem yang berkelanjutan). Di mana, menjadi alasan utama untuk mengadakan acara Dentsu Connect 2022 dengan tema The Era of Connected Universe.

Dentsu Indonesia melalui Dentsu Connect 2022 dengan bangga mengajak 500 orang peserta yang terdiri dari praktisi pemasaran, periklanan dan komunikasi berpengalaman, serta penggiat industri terbaik di bidangnya untuk kembali terkoneksi bersama dalam masa depan yang sudah di depan mata, khususnya dalam perkembangan ekonomi digital.

Potensi pertumbuhan eksponensial ekonomi digital Indonesia bertumbuh pasti dengan prediksi pertumbuhan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025 mendatang. "Transformasi Digital juga telah menjadi pusat perhatian sebagai salah satu dari tiga pilar prioritas Kepresidenan G20 Indonesia, yang semakin menggarisbawahi potensi ekonomi digital dalam waktu dekat–berkat populasi digital yang dinamis, akselerasi e-commerce, dan kancah start-up teknologi yang semakin terpacu," kata Prakash Kamdar, CEO Indonesia dan Singapura dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/11/2022).

Seperti namanya, kata dia, Dentsu Connect 2022 hadir untuk menyatukan ide terbaik, keunggulan dalam kreativitas & inovasi, ide dan solusi yang paling menggugah para praktisi, dan yang terpenting, pelaku industri yang penuh semangat. Praktisi pemasaran yang akan memetakan industri kita ke depan di 'The Era of Connected Universe. 

"Kami di sini untuk memperjuangkan kemajuan yang berarti bersama dengan para pemangku kepentingan kami di Indonesia, termasuk klien dan mitra kami, untuk menciptakan solusi yang terdepan di pasar, sehingga kami dapat mewujudkan potensi penuh dalam perekonomian Indonesia dan masyarakatnya, yang tepat sasaran untuk memenuhi aspirasi mereka,” ujarnya.

Chairman dentsu Indonesia Adji Watono  mengatakan, dirinya percaya bahwa kesuksesan klien adalah kesuksesan pihaknya. Kata dia, hasil yang diberikan kepada seluruh partner dentsu Indonesia, selalu dilandasi dengan visi dan misi perusahaan untuk membantu klien dalam  memprediksi dan merencanakan kesempatan di industri pada masa depan. 

"Hal predict and plan for disruptive future opportunities. Tentunya, industri pemasaran yang memberikan dampak positif berkontribusi dalam kemajuan ekonomi, terlebih ekonomi digital di era saat ini dan selanjutnya serta berkelanjutan,” paparnya.

Dentsu Indonesia juga selalu mengedepankan misi force for good and force for growth, didukung dengan semangat gotong royong yang ditumbuhkan dalam seluruh kegiatan dan aktivitas yang dijalankan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan aksi dentsu secara global bukti nyatanya dengan menjadi salah satu perusahaan yang sudah mencapai carbon neutral serta tervalidasi net-zero emission oleh Science Based Targets Initiative.

Vice President dentsu Janoe Arijanto, Indonesia menambahkan, force for good and growth sudah menjadi identitas dentsu Indonesia yang tertanam dalam perusahaan. Pihaknya percaya bahwa menumbuhkan kemajuan dan perkembangan yang stabil dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas. 

"Termasuk dalam dentsu Connect 2022, di mana kami turut mengajak para pelaku industri menanamkan inisiatif baik yang dapat membangun dan memberikan dampak yang kuat bagi, bagi lingkungan dan dan kehidupan sosial,” ujar Janoe.

Dentsu Connect 2022 juga diisi oleh berbagai para pembicara ahli di bidangnya, seperti Sumana Rajarethnam-South-east Asia director, The Economist Intelligence Unit, Elvin Rahardja - Head of Platforms, Google Indonesia, Christopher Jordan - Regional Vice President of Commerce Cloud & Digital 360 Specialists, Salesforce ASEAN, Joko Anwar - Film Director, Vincent Rompies & Deddy Mahendra Desta - CEOs of VINDES serta berbagai praktisi ternama lainnya. Mereka berdiskusi dengan berbagai topik dan menghasilkan ide yang dapat diterapkan di industri, demi mendapatkan sorotan ekonomi, memperkuat relevansi, memaksimalkan customer experience, mendorong perubahan ke arah yang lebih baik di Indonesia. 

"Kami juga mengajak para pelaku industri untuk mengulik serta mengeksplor bersama mengungkap lebih banyak perilaku dan pola industri dalam membentuk masa depan pemasaran dan ekonomi," kata Janoe.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler