Sebelum Terjadi, Cegah Komplikasi Diabetes dengan Cara Ini

Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak terjadi di Indonesia

Pixabay
Sebelum Terjadi, Cegah Komplikasi Diabetes dengan Cara Ini.Foto: Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengidap diabetes selama pandemi Covid-19 (ilustrasi).
Rep: Desi Susilawati Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang banyak terjadi di Indonesia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi. Sebelum komplikasi terjadi, Anda harus mencegahnya. Bagaimana caranya?

Komplikasi diabetes adalah kondisi di mana bagian-bagian tubuh kita menjadi rusak seperti pada kaki dan mata akibat memiliki kadar gula darah yang tinggi. Secara umum komplikasi diabetes terbagi menjadi dua tipe yaitu komplikasi kronis yang terjadi seiring berjalan nya waktu dan komplikasi akut dimana kondisi ini dapat terjadi kapan saja.

Komplikasi kronis merupakan suatu masalah jangka panjang dan dapat berkembang secara bertahap, yang menyebabkan kerusakan serius jika penanganan serta pengobatannya tidak segera dilakukan. Contohnya terjadi kerusakan pada bagian tubuh seperti masalah penglihatan atau retinopati, kaki, serangan jantung atau stroke, gangguan ginjal atau nefropati, kerusakan saraf atau neoropati, infeksi gusi dan mulut, kanker, serta permasalahan seksual seperti infeksi saluran kemih dan disfungsi ereksi.

Sedangkan, komplikasi akut adalah sebuah kondisi ketika tubuh kita dapat mengalaminya kapan saja, dan hal ini bisa mengarah pada risiko yang lebih serius atau kronis. Seperti hipoglikemia yakni gula darah terlalu rendah dan Hiperglikemia kadar gula darah terlalu tinggi.

CEO & Founder mGanik, Michael Candiago mengatakan dengan melakukan konsultasi kepada dokter, kita dapat mengetahui upaya dalam penanganan komplikasi diabetes.

“Dengan menjaga gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (24/11/2022).

Ini berarti ketika pergi berkonsultasi, pasien akan tahu cara-cara untuk menjaga dirinya. Mulai dari informasi-informasi seputar menu makanan, superfood dan vitamin serta serat, dalam membantu mengatur pola hidup orang dengan diabetes atau akrab disebut diabetesi yang lebih sehat.

dr Caesar Lagalinggo Givani, Sp.PD menjelaskan bahwa selain melakukan konsultasi, pasien perlu melakukan tindakan untuk mencegah dan menunda komplikasi diabetes dengan baik, seperti membuat pilihan makanan yang lebih sehat.

“Tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk menu makanan diabetes yaitu ukur jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh kita ya maksimal 1500kkal/hari," ujarnya.

Utamakan makanan rendah kolestrol, tinggi serat rendah glikemiks index (GI), dan sebisa mungkin hindari ya makanan yang mengandung banyak gula, karbohidrat. "Pastikan tiga kali makan dalam sehari dan selingan tiga kali snack rendah GI, seperti sayur dan buah untuk cegah lonjakan gula darah”, jelasnya.

Selain mengatur pola makan sehat, diabetesi perlu untuk melakukan kelola diabetes seperti menjaga HbA1c sesuai target yang ditetapkan untuk mengurangi risiko komplikasi, tidak merokok, serta perbanyak aktivitas fisik dengan olahraga.

“Beberapa tips latihan fisik untuk penyandang diabetes yang kita anjurkan adalah boleh dimulai dengan jogging, senam, bersepada di dalam maupun luar ruangan, dan berenang juga bisa."

Tujuan aktivitas fisik untuk membantu diabetesi nanti

nya dalam menurunkan kadar glukosa darah, bahkan meningkatkan sensivitas insulin, sehingga dapat menunda terjadi nya komplikasi diabetes.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler