Tenun Sumba Warisan Budaya yang Harus Dijaga
Kemendikbudristek mengenalkan tenun Sumba kepada masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara Pameran Tenun Nusantara. Gelaran ini diharapkan membuat mastarakat mengatahui tentang budaya Indonesia. Selain itu, hal ini juga untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.
"Ya budaya Indonesia banyak ya. Saat ini kami sedang mengenalkan kain tenun dari Sumba. Tenun ini dengan pewarna alam, itu merupakan bagian dari bersatunya manusia dengan alam. Ini juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra.
Pameran bertema "Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari" di gelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (1/12/2022). Dalam kegiatan ini tidak hanya dipamerkan beberapa produk kain tenun dari Sumba tetapi juga ada tikar anyaman dari daun lontar.
"Tenun Sumba ini telah menunjukkan praktek baik menjaga alam dalam konteks budaya. Itulah tujuan kegiatan ini," kata dia.
Ia menambahkan dengan adanya pameran ini diharapkan bisa meningkatkan para wisatawan ke Candi Borobudur.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan kedepannya akan terus memunculkan dan mengkampanyekan hasil karya nusantara. Sebab, hal ini sangat penting.
"Pastinya sangat penting mengangkat yang berkualitas. Kedepan kita selalu terbuka, utamanya yang penting harus jelas dulu kelestarian apa yang akan dimunculkan dan juga harus kuat," kata dia.
Diketahui, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bekerja sama dengan desainer Edward Hutabara untuk menggelar kegiatan fashion show dan festival tenun.
Festival ini berlangsung di Candi Borobodur pada 30 November sampai 1 Desember 2022. Dalam festival ini terdapat pengrajin kain tenun langsung dari Sumba, NTT.