Berkat Pembatasan Alkohol di Qatar, tidak Ada Fan Inggris dan Wales yang Berbuat Anarkis

Petugas polisi Inggris mendampingi warganya di Qatar.

EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Fans Inggris bersorak di pasar Souq Waqif selama Piala Dunia FIFA 2022 di Doha, Qatar, Sabtu (10/12).
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pujian dilayangkan kepada suporter Inggris di Piala Dunia 2022. Sepanjang perjalanan the Three Lions di Qatar, tidak ada penangkapan warga negara Inggris maupun Wales di Qatar. 

Baca Juga


Salah satu strategi untuk mencegah insiden itu adalah dengan diturunkannya petugas polisi Inggris ke Qatar, yang bertindak sebagai penerjemah budaya antara penggemar dan penegak hukum setempat. Kepala kepolisian sepak bola Inggris, Kepala Polisi Mark Roberts, memuji para penggemar di Qatar atas perilaku teladan mereka.

Sementara ada 531 insiden yang terkait dengan sepak bola di Inggris. Dari jumlah tersebut, 150 terjadi pada akhir pekan lalu, ketika Inggris kalah dari Prancis di perempat final.

Total, ada 115 penangkapan yang dilakukan sejak dimulainya turnamen, sebagian besar terkait dengan insiden di tempat berlisensi. Pada tahap yang sama Piala Dunia di Rusia empat tahun lalu, ada 225 penangkapan terkait sepak bola yang dilakukan di Inggris.

Roberts mengatakan, pembatasan minuman alkohol di Qatar membantu perilaku penggemar untuk tidak berbuat anarkis. 

"Perilaku Inggris dan Wales di Qatar benar-benar patut dicontoh. Di Rusia 2014 ada tiga penangkapkan, tapi memiliki dua tim di turnamen ini, kami memainkan dua kali pertandingan penyisihan grup termasuk derbi tuan rumah, yang menggarisbawahi sifat baik dari para penggemar kami,'' kata Roberts, dikutip dari BBC, Selasa (13/12/2022).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler