PVMBG Ingatkan Warga Mewaspadai Bahaya Lahar di Gunung Semeru

PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak beraktivitas pada jarak 13 kilometer.

AP/Imanuel Yoga
Penduduk desa berdiri di atas area yang tertutup abu vulkanik saat Gunung Semeru menjulang di latar belakang desa Kajar Kuning di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Gunung berapi tertinggi di Indonesia di pulau terpadatnya mengeluarkan awan gas yang membakar dan sungai lava hari Minggu dalam letusan terbarunya.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan warga untuk mewaspadai bahaya banjir lahar yang kemungkinan dapat terjadi pada sepanjang aliran sungai-sungai kecil yang merupakan anak Sungai Besuk Kobokan di Gunung Semeru, Jawa Timur.

Baca Juga


"Ketika awan panas guguran sudah berkurang bukan berarti Gunung Semeru ini diam saja, tetapi ada bahaya lain yang mengintai, yaitu aliran lahar," kata Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada dalam sebuah webinar tentang gunung api yang dipantau di Jakarta, Selasa malam (13/12/2022).

PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak beraktivitas pada jarak 13 kilometer sebelah tenggara di lereng Gunung Semeru, dengan potensi perluasan hingga sejauh 17 kilometer.

Oktory menjelaskan Gunung Semeru kini telah memiliki empat komponen yang dapat menyebabkan banjir lahar, yaitu curah hujan tinggi, ada material erupsi, sudut kemiringan yang tinggi, dan ada lembah.

"Keempat parameter itu sudah ada di Gunung Semeru, sehingga diharapkan agar masyarakat waspada terhadap aliran lahar yang akan terjadi mengingat curah hujan tinggi terutama pada Desember 2022 dan Januari 2023," ujarnya.

PVMBG mencatat bahwa Gunung Semeru memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur.

Gunung api itu dipantau secara visual dan instrumental dari dua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Pada 4 Desember 2022, pemerintah sempat menaikkan status dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas seiring tingginya aktivitas vulkanik dan erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.

Setelah lima hari berselang dan aktivitas vulkanik terpantau menurun pada 9 Desember 2022, pemerintah memutuskan menurunkan status gunung api itu menjadi Level III atau Siaga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler