Penjelasan Stasiun Geofisika Soal Suara Dentuman di Gunungkidul

Disimpulkan ssuara dentuman tersebut bukan disebabkan karena aktivitas tektonik.

EPA/NESTOR BACHMANN
Suara dentuman - ilustrasi
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Stasiun Geofisika Kabupaten Sleman menganalisa dentuman di sebagian wilayah Gunungkidul, DIY, Kamis (22/12/2022). Disimpulkan bahwa suara dentuman tersebut bukan disebabkan karena aktivitas tektonik.


"Dentuman kemungkinan tidak disebabkan oleh aktivitas tektonik dan aktivitas petir," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi, Stasiun Geofisika Sleman, Dwi Budi Susanti dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022). 

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Stasiun GKJM, Kantor Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, dentuman terjadi sekitar pukul 10.37 WIB. Berdasarkan analisis partikel motion diperoleh perkiraan arah sumber dentuman berada di arah Barat Daya dari Stasiun GKJM Kantor Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul dengan perkiraan jarak 16 kilometer.

Sementara itu berdasarkan analisis spektogram, didapatkan gelombang terjadi dengan frekuensi antara 7 hingga 12.

"Berdasarkan hasil monitoring posisi sambaran petir, aktivitas sambaran petir dominan terjadi di arah Barat Laut wilayah DIY dengan jarak sambaran yang tidak memungkinkan untuk terdengar  dentumnya di sekitar Gedangsari dan sekitarnya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan dentuman terdengar di sebagian wilayah Gunungkidul. Belum diketahui penyebab dentuman tersebut sampai saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler