Warga Tangerang Diminta Waspadai Jajanan Chiki Ngebul
Para orang tua disarankan rajin mengolah makanan sendiri untuk anak-anak mereka.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau masyarakat Kota Tangerang mewaspadai jajanan chiki ngebul atau ice smoke. Hal ini menyusul adanya kasus keracunan yang dialami beberapa anak SD di Tasikmalaya, Jawa Barat usai mengonsumsi makanan ringan tersebut.
Dinkes Kota Tangerang juga menyiagakan sejumlah fasilitas kesehatan sebagai upaya antisipasi jika terjadi kasus serupa. “Pada dasarnya, chiki ngebul atau makanan apapun, masyarakat Kota Tangerang harus lebih meningkatkan kewaspadaan dengan semua jajanan di luar, jangan tergiur warna atau tampilan semata,” kata Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni dalam keterangannya, dikutip Ahad (8/1/2023).
Dini mengatakan, untuk meningkatkan kewaspadaan, pihaknya memperketat pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama orang tua untuk lebih peduli terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka di luar rumah. Juga mengedukasi anak-anak agar jajan makanan yang sehat serta diolah dengan benar dan higienis.
“Lebih baik lagi, orang tua lebih rajin mengolah makanan atau minuman sendiri di rumah untuk anak-anak. Sehingga, apa yang dikonsumsi sang anak lebih pasti secara kebersihan dan kandungannya,” tuturnya.
Dini menyatakan, Dinkes Kota Tangerang telah berkoordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan, baik RSUD Kota Tangerang, Rumah Sakit swasta, maupun puskesmas yang ada di Kota Tangerang untuk meningkatkan pengawasan. Telah diinstruksi pula untuk segera melakukan penanganan jika menemui kasus serupa.
“Telah disosialisasikan secara luas, jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajanan chiki ngebul, untuk melapor ke kontak yang disediakan Kemenkes ke kontak Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Rujukan di pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com atau nomor 0882-1599-2763,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, sejumlah anak SD di Tasikmalaya, Jawa Barat dikabarkan keracunan makanan setelah mengonsumsi chiki ngebul di area sekolahnya. Anak-anak itu mengalami gejala berupa muntah hingga diare setelah mengonsumsi chiki bernitrogen itu.
Namun, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran (SE), kasus keracunan ini bukanlah kejadian luar biasa (KLB). Dalam SE, dinyatakan hanya terjadi peningkatan kasus penggunaan nitrogen cair bersifat lokal. Namun jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, perlu melaporkan,memantau, serta berkoordinasi penanganan di lapangan.