Diabetes Jadi Silent Killer Bagi Anak Muda, Kenali Cirinya Sebelum Terlambat
Belakangan ini, semakin banyak anak muda mengalami diabetes.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli kesehatan telah memperkirakan peningkatan kasus penyakit mematikan di antara anak muda. Peningkatan tersebut dipicu kebiasaan buruk seperti konsumsi makanan berlemak dan gaya hidup tidak aktif. Diabetes menjadi salah satu penyakit yang menghantui generasi muda.
Diabetes biasanya menyerang orang dewasa dan bisa terjadi ketika tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah. Namun belakangan ini, semakin banyak anak muda dan remaja. Utamanya, pada mereka yang tidak banyak bergerak dan kelebihan berat badan atau obesitas.
Di Inggris, satu dari 10 anak usia sekolah hidup dengan obesitas. Untuk anak-anak kelas enam di Inggris, angka rata-rata adalah 22 persen dan angka ini meningkat menjadi lebih dari 30 persen di daerah-daerah yang paling miskin.
Mengapa kasus diabetes tipe 2 onset dini meningkat? Menurut penelitian, angkanya meningkat karena semakin banyak individu yang kelebihan berat badan dan tidak sehat. Diagnosis baru diabetes tipe 2 pada mereka yang lebih muda dari 40 tahun melonjak hingga 23 persen hanya dalam waktu setengah dekade.
Diabetes UK memperingatkan, jika tidak ada tindakan yang diambil; 5,5 juta orang di Inggris hidup dengan penyakit ini pada 2030. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS mengatakan, jumlah warga AS di bawah usia 20 tahun dengan diabetes tipe 2 bisa meroket 700 persen pada 2060.
Tanda-tanda kondisi yang berpotensi mengancam jiwa ditemukan para ilmuwan di Inggris dan AS, yang segera memberikan peringatan selama pandemi. Sejak itu, penelitian mengaitkan Covid dengan diabetes tipe 1 dan 2. Tanda dan gejala silent killer lebih mudah dikenali pada orang dewasa dibandingkan anak-anak, dengan gejala yang muncul secara bertahap selama berpekan-pekan atau bahkan berbulan-bulan.
Dilansir Mirror, Kamis (12/1/2023), Optometrist (dokter yang biasanya mengobati masalah mata-Red) dari Kanada, Langis Michaud, mengungkapkan lima tanda yang harus diwaspadai orang tua:
1. Penglihatan memburuk
Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan penglihatan memburuk. Para ahli mengatakan, itu adalah penyebab utama kebutaan di antara orang dewasa berusia 20 hingga 74 tahun. Michaud melihat tanda ini berdasarkan pada jumlah kunjungan rutin ke dokter mata.
Dia menjelaskan, tanda-tanda diabetes terlihat pada 30 persen pasien segera setelah diagnosis. Orang muda dengan diabetes tipe 2 (dibandingkan penderita diabetes tipe 1 pada usia yang sama) 88 kali lebih mungkin mengalami retinopati yakni pembuluh darah abnormal atau pendarahan di retina.
"Risiko retinopati ini menjadi proliferatif, dan karena itu mengancam penglihatan, meningkat 230 kali lipat," kata dia.
2. Merasa haus
Jika seseorang memiliki kadar gula darah tinggi, itu bisa menyebabkan dehidrasi. Dengan demikian, seseorang dengan diabetes yang tidak terkontrol dapat mengalami polidipsia yaitu rasa haus yang ekstrem.
Polidipsia dapat menyebabkan seseorang sangat membutuhkan air, merasa pusing, atau memiliki mulut yang sangat kering. Jika kondisinya tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat mencegah tubuh menyerap air.
3. Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
Tanda umum dari kondisi ini adalah harus ke toilet lebih dari biasanya, terutama pada malam hari. Kondisi ini terjadi karena pankreas yang menghasilkan insulin menjadi sangat lelah sehingga tidak dapat lagi memproduksi cukup insulin. Kadar gula darah yang tinggi ini kemudian masuk ke dalam urine, yang mungkin berbau lebih manis dari biasanya, sebagai upaya untuk mengeluarkannya dari tubuh.
4. Berat badan turun tanpa usaha
Penurunan berat badan yang tidak disengaja bisa menjadi tanda peringatan diabetes. Tidak memiliki cukup insulin mencegah tubuh memasukkan glukosa dari darah ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Ketika ini terjadi, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi, menyebabkan berat badan berkurang. Penurunan berat badan tanpa usaha sering terlihat pada pasien diabetes tipe 1, tetapi juga dapat mempengaruhi orang dengan diabetes tipe 2.
5. Merasa lelah lebih dari biasanya
Banyak penderita diabetes merasa lelah, lesu, atau lelah pada saat tertentu. Perasaan ini sering dikaitkan dengan kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dalam kedua kasus tersebut, kelelahan dapat ditelusuri kembali ke ketidakseimbangan antara kadar glukosa darah seseorang dan jumlah atau efektivitas sirkulasi insulin. Jika Anda sudah tidur nyenyak tetapi masih merasa lesu atau lelah pada siang hari, itu bisa jadi akibat kadar gula darah yang tinggi atau rendah.