Tayang Hari Ini, Tom Hanks Ingatkan Pentingnya Bertetangga Lewat A Man Called Otto

A Man Called Otto yang dibintangi Tom Hanks menyoroti kehidupan bertetangga.

Dok Columbia Pictures
Foto adegan di film drama komedi A Man Called Otto.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Tom Hanks punya pesan penting yang dia sampaikan lewat film terbarunya, A Man Called Otto. Pemeran 66 tahun itu menyoroti pentingnya hidup bertetangga. Tetangga menjadi orang terdekat selain keluarga yang bisa saling mengandalkan.

Dikutip dari catatan produksi film, Hanks mengatakan seseorang perlu mengisi kekosongan dalam hidup dengan kehadiran orang lain. Dia merujuk pada tokoh Otto yang dia perankan dalam film. Setelah kepergian istrinya, Sonya, Otto merasa hidupnya hampa.

Saat itulah, ada tetangga baru yang berhasil menyadarkan Otto bahwa hidup perlu terus berlanjut. Dia tersadar berkat kehadiran pasangan Marisol dan Tommy yang jadi tetangga barunya.

Hanks mencontohkan pula beberapa kasus terkait perlunya bertetangga dengan baik. Jika tidak tahu cara menguras radiator atau butuh bantuan meminjam sesuatu, misalnya, seseorang pasti merujuk ke tetangga.

Baca Juga


Bagi Hanks, A Man Called Otto mengedepankan ide itu. Sinema itu bicara tentang komunitas dan keluarga.

Foto adegan di film drama komedi A Man Called Otto. - (Dok Columbia Pictures)


"Bahkan jika Anda tidak menyukai satu sama lain, bahkan jika Anda memiliki perbedaan budaya, agama, atau politik, cepat atau lambat, mereka akan membutuhkan bantuan Anda dan Anda akan membutuhkan bantuan mereka," kata Hanks.

Tidak cuma membintangi A Man Called Otto, Hanks pun bertindak sebagai produser film bersama istrinya, Rita Wilson. Rita pun melantunkan lagu tema film bersama Sebastian Yatra, sebuah tembang manis berjudul "Til You're Home".

Selaku produser, Wilson berpendapat A Man Called Otto mengusung tema yang baik. Ada momen menemukan harapan, membangun hubungan dengan orang-orang yang semula tidak disukai, dan belajar menerima orang lain yang mungkin berbeda dengan diri sendiri.



Ditambah lagi, ada tema-tema tentang filosofi hidup. Misalnya, menemukan tawa di masa-masa tersulit, pertanyaan tentang tujuan seseorang dilahirkan di dunua, apa yang diinginkan dalam hidup, dan bagaimana cara mengubah persepsi tentang orang di sekitar.

"Sebagai seorang produser, Anda selalu mencari sesuatu yang tepat, yang membuat Anda berpikir, 'Saya harus membuat film ini'. Ceritanya sangat universal. Berkaitan dengan begitu banyak hal yang dialami orang-orang," tutur Wilson.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler