Pangeran Harry Bantah Jeremy Clarkson Sudah Minta Maaf, Kecam Opininya di The Sun
Opini Jeremy Clarkson di The Sun dinilai menyebarkan retorika kebencian.
EPA-EFE/REMKO DE WAAL
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang juru bicara Pangeran Harry dan Meghan Markle menuduh Jeremy Clarkson menyebarkan retorika kebencian. Juru bicara juga membantah klaim Clarkson yang mengaku telah menyampaikan permintaan maaf kepada Duke dan Duchess of Sussex.
Baca Juga
"Pada tanggal 25 Desember 2022, Tuan Clarkson hanya menulis surat kepada Pangeran Harry, Duke of Sussex. Isi korespondensinya ditandai pribadi dan rahasia," kata juru bicara, seperti dilansir Aceshowbiz, Selasa (17/1/2023).
Jeremy memicu kemarahan pada akhir tahun lalu setelah menulis opini tentang Pangeran Harry dan Meghan Markle. Opini yang kemudian diterbitkan oleh surat kabar The Sun itu mengisyaratkan kebencian, di mana Jeremy memimpikan momen Pangeran Harry dan Meghan akan diarak di jalanan sambil dilempari kotoran oleh kerumunan massa.
Pada Senin (16/1/2023), lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Jeremy mengatakan telah mengirimkan surat elektronik (e-mail) kepada pasangan itu pada Hari Natal untuk meminta maaf. Ia mengaku menyesali perbuatannya.
"Saya menulis surat kepada semua orang yang bekerja dengan saya dan mengungkap penyesalan saya. Lalu, pada pagi di hari Natal, saya juga mengirim e-mail kepada Harry dan Meghan di California untuk meminta maaf kepada mereka. Saya mengatakan bahwa saya bingung dengan apa yang mereka katakan di TV, tetapi bahasa yang saya gunakan dalam kolom saya memalukan dan saya sangat menyesal," tuturnya.
Jeremy mengatakan bahwa dia biasanya selalu membaca ulang opini yang ditulis sebelum mengirim salinannya ke media. Namun, menurut dia, kala itu dia sedang terisolasi di rumah sehingga membuatnya tergesa-gesa.
"Jadi ketika saya selesai, saya hanya menekan tombol kirim. Dan kemudian, ketika kolom itu muncul keesokan harinya, saya sangat kaget," kata dia dalam unggahannya di Instagram.
Kini, Jeremy yang merupakan mantan pembawa acara Top Gear dituduh menyebarkan teori konspirasi berbahaya dan misogini.
"Meskipun dia telah meminta maaf secara terbuka, dia harus betul-betul mengatasi kebiasaannya menulis artikel yang menyebarkan retorika kebencian, teori konspirasi berbahaya, dan misogini. Kecuali jika setiap tulisannya yang lain juga ditulis dengan tergesa-gesa seperti yang diakuinya. Tapi ini bukan insiden terisolasi yang dibagikan tergesa-gesa, tapi serangkaian artikel yang dibagikan dengan kebencian," kata juru bicara Harry-Meghan.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler