Jalankan Bisnis End to End, Bio Farma Terus Perkuat Sinergi

Bio Farma terus menjaga kapasitas produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri

ANTARA/M Agung Rajasa
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Menjalankan bisnis end to end, Bio Farma terus memperkuat kolaborasi.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah tatanan kehidupan masyarakat, bahkan saat pandemi sudah hampir berakhir, sektor ekonomi masyarakat masih belum benar-benar keluar dari zona tersebut. Untuk dapat dapat mempercepat pemulihan terhadap pandemi, kuncinya ada di kolaborasi.

Bukti nyata bentuk kolaborasi pada saat pandemi adalah tersalurkannya lebih dari 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau se-Indonesia. "Kami menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) hingga ke masyarakat yang dilakukan penyuntikkan dan datanya bisa kita lihat di PeduliLindungi. Itu buah dari kolaborasi mulai dari pemangku kepentingan di Indonesia sampai ke masyarakat lapisan terujung," ucap Honesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Sebagai perusahaan ilmu hayati (life science), Bio Farma terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional guna meningkatkan ketahanan farmasi Tanah Air. Honesti menyampaikan pembentukan Holding BUMN Farmasi merupakan upaya pemerintah dalam mengikis ketergantungan terhadap impor. 

"Oleh karena itu kita fokus untuk ketahanan nasional di bidang kesehatan, selain itu kita juga mulai untuk melakukan ekspor untuk sejumlah produk," ucapnya. 

Honesti mengungkapkan, semua tetap harus waspada. Sebab virus atau bibit penyakit terus bermutasi. Olehnya pengembangan teknologi dan inovasi harus terus dilakukan. "Jika kita ingin bertumbuh, ingin membantu Indonesia tetap tumbuh, kita harus terus berinovasi," kata dia. 

Honesti mengatakan, Bio Farma merupakan induk Holding BUMN Farmasi yang bergerak di bidang kesehatan dengan layanan end-to-end. Mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi, hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis. Untuk mendukung kegiatan usahanya, Bio Farma memiliki kantor pusat dan pabrik seluas 91.058 meter persegi di Bandung, Jawa Barat.

"Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun, perusahaan telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara," kata Honesti.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler