Sinematografer Rust Tewas Tertembak, Mickey Rourke Sebut Alec Baldwin tak Patut Dituntut
Sinematografer film Rust, Halyna Hutchins, tewas di lokasi syuting akibat tertembak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Mickey Rourke membela Alec Baldwin yang akan menghadapi dakwaan dalam kasus pembunuhan tidak disengaja terhadap sinematografer Halyna Hutchins di lokasi syuting Rust pada 2021. Melalui unggahan di akun Instagram-nya, aktor senior berusia 70 tahun itu berbagi pandangannya setelah Baldwin dinyatakan akan menghadapi tuntutan pidana oleh jaksa New Mexico pada Kamis (26/1/2023) depan.
"Saya biasanya tidak pernah memasukkan pandangan saya tentang apa yang terjadi pada set film seseorang," tulis nominator Academy Award itu dalam keterangan panjang dari unggahannya, dikutip Fox News, Ahad (22/1/2023).
Unggahannya tersebut turut menampilkan foto Baldwin. Rourke yang merupakan aktor Iron Man 2 itu mengatakan bahwa penembakan tak disengaja oleh Baldwin adalah tragedi yang mengerikan, tapi Baldwin tidak seharusnya dituntut atas kelalaian apa pun.
Menurut Rourke, kebanyakan aktor tidak tahu apa-apa tentang senjata, terutama jika mereka tidak akrab dengan senjata. Ia menyebut, Baldwin tidak membawa senjata ke lokasi syuting dari rumah atau mobilnya.
Ketika digunakan di lokasi syuting, senjata seharusnya hanya ditangani oleh pakar. Rourke menjelaskan, dalam beberapa kasus, senjata bisa saja diserahkan kepada seorang aktor oleh asisten sutradara 1, tetapi biasanya senjata diserahkan kepada aktor secara langsung oleh "pengawas senjata".
"Aktor itu kemudian memiliki opsi untuk melakukan sendiri uji coba menembakkan pistol untuk memeriksa ulang. Tidak mungkin Alec Baldwin disalahkan atas tragedi yang disesali ini. Mengapa menuntut Baldwin untuk bertanggung jawab, ini sangat salah. Saya yakin Alec sudah cukup menderita atas apa yang terjadi, menyalahkan dia adalah kesalahan besar," kata Rourke yang merupakan mantan petinju profesional.
Rourke mengakhiri unggahannya dengan menuliskan pesan belasungkawa terdalam untuk Halyna Hutchins, keluarga, maupun teman-temannya. Penanggung jawab senjata Rust, Hannah Gutierrez-Reed, juga menghadapi tuduhan serupa dengan Baldwin.
Asisten sutradara film, David Halls, didakwa dengan lalai menggunakan senjata mematika. Dia memilih untuk mengaku bersalah dalam kesepakatan dengan kantor kejaksaan. Dia akan diberikan penangguhan hukuman dan enam bulan masa percobaan.
Halls diduga merupakan pihak yang menyerahkan pistol .45 kepada Baldwin. Dia memberi tahu Baldwin bahwa itu "cold gun" alias aman dari peluru tajam.
"Sebelum itu, Gutierrez-Reed memutar silinder untuk menunjukkan kepada Halls apa yang ada di dalam pistol itu," kata pengacaranya, Jason Bowles.
Baldwin pernah menyatakan bahwa dia tidak menarik pelatuk senjatanya. Hal itu dia sampaikan selama wawancara primetime, tak lama setelah penembakan mematikan itu, dan juga di sebuah episode podcast.
Aktor 64 tahun tersebut awalnya mengatakan bahwa dia telah menarik palu senjatanya sejauh yang dia bisa dan melepaskannya, tetapi tidak menarik pelatuknya. Setelah dakwaan diumumkan, pengacara Baldwin menilai itu sebagai "keguguran keadilan yang mengerikan”.
Pengacara berpendapat bahwa kliennya "mengandalkan para profesional yang bekerja dengannya" untuk memastikan bahwa set tersebut aman.
"Keputusan ini mendistorsi kematian tragis Halyna Hutchins dan mewakili kegagalan keadilan yang mengerikan," kata Luke Nikas dari Quinn Emanuel, dalam sebuah pernyataan kepada Fox News Digital.
Baldwin disebut tidak punya alasan untuk percaya bahwa ada peluru tajam di senjata yang dipegangnya, atau di mana pun di lokasi syuting. Dia mengandalkan para profesional yang bekerja dengannya, karena telah diyakinkan bahwa pistol itu tidak memiliki peluru tajam.
"Kami akan melawan ini, menuntut, dan kita akan menang," kata pengacaranya.
Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists juga membela Baldwin atas tuduhan tersebut. Agensi menyatakan bahwa pekerjaan seorang aktor bukanlah menjadi ahli senjata api atau senjata.
Senjata api disediakan untuk penggunaan di bawah bimbingan beberapa pakar profesional yang langsung merespons, mungkin untuk pengoperasian senjata api yang aman dan akurat. Jaksa Wilayah Peradilan Pertama New Mexico Mary Carmack-Altwies, yang mengumumkan dakwaan terhadap Baldwin dan Gutierrez-Reed, berpendapat sebaliknya.
Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, jaksa menyatakan adalah kewajiban bagi siapa pun yang memegang senjata harus memastikan atau mengetahui apa isi pistol tersebut. Tentu saja untuk tidak mengarahkannya pada seseorang dan menarik pelatuknya.
"Di situlah tanggung jawab aktornya, menurut kami," kata Carmack-Altwies.
Carmack-Altwies juga menekankan bahwa Baldwin juga merupakan produser, dan setidaknya penanggung jawab atas kondisi di lokasi syuting. Adapun pengacara Gutierrez-Reed mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan "mengungkap kebenaran sepenuhnya. Pihaknya akan berjuang agar Baldwin dibebaskan dari tuntutan.