Kremlin: Kecemasan Meningkat Di Antara Anggota NATO
Kecemasan meningkat di antara negara-negara anggota aliansi militer NATO.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Juru bicara Kantor Presiden Rusia Dmitry Peskov pada Senin (23/1/2023) mengatakan kecemasan meningkat di antara negara-negara anggota aliansi militer NATO.
"Eropa (seperti) sedang berjalan di atas tali," kata dia, merujuk pada diskusi NATO tentang pengiriman tank buatan Jerman ke Ukraina.
Dia menambahkan bahwa saling mengeluarkan pernyataan di antara negara-negara NATO, termasuk Polandia yang sudah mengancam Jerman dengan isolasi internasional dan lainnya, menunjukkan kecemasan yang meningkat di antara mereka.
Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Arkadiusz Mularczyk mengatakan bahwa Jerman akan terisolasi di dunia internasional jika tidak menyetujui pengiriman tank Leopard ke Ukraina.
Pernyataan Amerika Serikat yang akan memasukkan Wagner Group ke dalam daftar organisasi kriminal tidak memiliki arti penting bagi Rusia atau kelompok itu sendiri, kata jubir Kremlin tersebut.
"Saya merasa pernyataan itu tidak punya arti penting bagi negara kami atau, terutama, bagi kontraktor militer swasta Wagner," kata Peskov dalam pengarahan pers.
Pada Jumat (20/1/2023), juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa pemerintah AS akan segera menetapkan Wagner Group sebagai organisasi kriminal transnasional dan menjatuhkan sanksi kepada jaringannya.
Presiden Rusia Vladimir Putin belum berencana bertemu dengan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyusul informasi bahwa Ukraina menyimpan senjata di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), tetapi Rusia tertarik untuk melanjutkan kontak, kata Peskov.
Dia mengatakan bahwa Rusia siap melanjutkan kontak dengan Grossi dan IAEA.
"Ini sangat penting," kata Peskov, seraya menambahkan bahwa kontak pada level tertinggi belum diperlukan.
"Dialog berlanjut di tingkat ahli. Rekan-rekan kami, para mitra Tuan Grossi siap melakukan kontak dan menjalankannya," katanya.
Peskov juga menyinggung soal hubungan Rusia dan Jepang. Dia mengatakan kemungkinan kedua negara bernegosiasi untuk menyepakati perjanjian damai tampaknya mustahil terjadi pada saat ini.
"Faktanya, tidak ada dialog yang berarti pada saat ini. Tentu saja, dengan kondisi seperti ini, sulit untuk membicarakan kemungkinan tersebut secara de facto," kata Peskov saat ditanya wartawan apakah Rusia siap berkomunikasi dengan Jepang tentang perjanjian damai.
Menurut dia, Jepang sangat aktif bergabung dengan negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia dan tidak memperlihatkan hubungan yang konstruktif dengan Rusia.
Dalam pidatonya di parlemen pada hari sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Tokyo tetap berkomitmen untuk merundingkan perjanjian damai dengan Rusia meskipun saat ini terjadi ketegangan pada hubungan kedua negara.