Bulog Janji Turunkan Harga Beras dalam Seminggu

Bulog siapkan 200-300 ribu ton untuk operasi pasar Februari-Maret 2023.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja menata beras di Gudang Baru Bulog Cisaranten Kidul, Gedebage, Kota Bandung, Senin (30/1/2023). Bulog Cabang Bandung menggelontorkan 3.000 ton beras medium ke pasar-pasar tradisional di wilayah Bandung Raya dan Sumedang guna menstabilkan harga. Harga beras medium bagi pedagang sebesar Rp8.300 per kilogram, sementara untuk konsumen maksimal di harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp9.450 per kilogram.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga beras masih mahal meski operasi pasar terus digelontorkan dengan beras impor. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan siap menghabiskan stok di gudang untuk membanjiri pasar dengan beras.

Lewat operasi pasar dalam skala masif, ia meyakini sekaligus bakal menutupi celah yang bisa dimanfaatkan mafia untuk mempermainkan harga beras agar tetap tinggi.

"Saya minta teman-teman untuk mengawasi penyaluran ini, kalau ini dilakukan dengan masig sebenarnya tidak pakai lama, paling satu minggu sudah turun. Siapa sih yang mau memainkan beras, sudah cukup diawasi," kata Buwas sapaan akrabnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Adapun data Badan Pangan Nasional (NFA) mencatat rata-rata harga beras medium hingga saat ini masih cukup tinggi sekitar Rp 11.600 per kg sedangkan premium Rp 13.290 per kg.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan sejak awal tahun hingga awal Februari ini Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 186 ribu ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia. Di sisi lain, operasi pasar juga akan dilakukan di gerai retail modern agar semakin mudah dijangkau masyarakat.

Harga beras operasi pasar diatur sesuai HET beras medium Rp 9.450 per kg - Rp 10.250 per kg tergantung wilayah. Diharapkan, peneterasi harga beras akan lebih besar sehingga harga segera turun.

Sementara itu, tercatat total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai sebanyak 594 ribu ton. Jumlah itu dipastikan sangat cukup untuk melakukan operasi pasar hingga musim puncak panen raya pada Maret mendatang.

"Februari-Maret kita bisa siapkan 200-300 ribu ton untuk operasi pasar. Kita akan serahkan, bahkan kalau pasar bisa serap 500 ribu ton ya kita kasihkan," katanya.

Selanjutnya, untuk mengisi stok, Bulog bakal menyerap hasil panen dalam negeri hingga 2,4 juta ton sesuai yang ditugaskan pemerintah. Sekitar 70 persen dari target cadangan tersebut bakal diserap dari musim panen pertama dan 30 persen sisanya pada musim panen kedua.

Baca Juga


Bulog juga akan menggelontorkan beras sebanyak 10 ribu ton untuk meningkatkan stok Cipinang. Suplai bakal terus ditingkatkan hingga mencapai 30 ribu ton. Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang menjadi barometer perberasan nasional semakin menipis. Hingga Rabu (1/2/2023) tercatat total stok hanya tersisa 12 ribu ton dari batas aman di atas 35 ribu ton.

"Stok beras kita di gudang Kelapa Gading ada 50 ribu ton, itu adalah bagian dari jumlah yang bisa dikuasai oleh food statsion," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta.

Selain itu, Bulog juga membuka kios khusus di PIBC untuk melayani para pedagang yang ingin langsung membeli beras. Menurutnya, siapapun boleh membeli beras di Bulog asalkan sesuai aturan dan memiliki jaringan pedagang pengecer yang dipastikan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler