Holding Pangan Usung BUMNU Berkonsep Grosir

Konsep BUMNU berbeda dengan ritel, barang yang dijual bisa dijual lagi oleh pembeli.

EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Toko grosir (ilustrasi). Sebagai upaya dukungan BUMN Pangan ID FOOD terhadap gerakan kemandirian ekonomi yang dicanangkan Nahdlatul Ulama (NU), Holding Pangan ID FOOD mengusung konsep toko grosir bersama NU.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya dukungan BUMN Pangan ID FOOD terhadap gerakan kemandirian ekonomi yang dicanangkan Nahdlatul Ulama (NU), Holding Pangan ID FOOD mengusung konsep toko grosir bersama NU. Direktur Komersial Holding Pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago mengatakan BUMNU berkonsep grosir telah dilandasi survei sekitar 6.500 warga sekitar untuk mengetahui sebenarnya keinginan warga. 

Baca Juga


Ardiansyah menyampaikan salah satu wujud hasil survei untuk memudahkan masyarakat membeli produk, one stop shopping, konsepnya adalah konsep grosir, untung banyak belanja di BUMNU, konsep BUMNU grosir berbeda dengan toko retail lainnya karena barang yang dijual dapat dijual kembali oleh pembeli atau pedagang.

"Diharapkan dapat membantu dan menyejahterakan warga dan meningkatkan perekonomian lokal. Untung banyak belanja di BUMNU. Jadi di BUMNU grosir, konsepnya dapat jual satuan hingga layanan pembelian puluhan karton komoditas pangan," ujar Ardiansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Ardiansyah melanjutkan, ID FOOD bersama NU akan menggandeng UMKM, toko grosir ini nantinya akan mengakomodir UMKM yang ada di Jember.

"Hari ini bersama NU, Pemda setempat dan sinergi BUMN lainnya dilakukan peninjauan kesiapan toko BUMNU grosir, ada 1000 macam produk yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan warga dan toko grosir ini siap menyambut warga," lanjut Ardiansyah.

Untuk mempersiapkan operasional BUMNU grosir ini, Ardiansyah menyampaikan, ID FOOD telah menyiapkan pasokan pangan untuk BUMNU grosir di Jember, Jawa Timur. Beberapa komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, gula, kebutuhan pangan daging sapi, ayam, ikan dan kebutuhan pokok lainnya di pasok ID FOOD melalui gerakan kemandirian ekonomi BUMNU yang merupakan bagian dari rangkaian Harlah satu abad NU.

“Pasokan pangan ID FOOD telah disiapkan dan tersedia di BUMNU Jember,” ucap Ardiansyah. 

 

Ardiansyah menyatakan kesiapan ID FOOD Group untuk suplai pangan di BUMNU grosir di kota-kota lainnya. 

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PBNU, Alissa Wahid mengatakan kerja sama BUMNU grosir ini merupakan sinergi NU dengan BUMN seperti ID FOOD sebagai arsitek konsep utama toko grosir, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), MIND ID dan PTPN sebagai pemilik lahan gudang.

“BUMNU grosir Jember ini sebagai prototipe yang akan menjadi model atau ditiru oleh kota lain di Indonesia, yang akan dikelola PBNU," ujar Alissa.

Alissa mengatakan gerakan kemandirian ekonomi menuju abad kedua nanti merupakan yang diprioritaskan di lingkungan NU. PBNU, lanjut Alissa, sudah menetapkan Pengurus Cabang NU (PCNU) nanti wajib memiliki BUMNU, sementara tugas PBNU adalah menyiapkan ekosistem yang memudahkan PCNU untuk memiliki BUMNU, yang berikutnya diharapkan akan berkembang, salah satunya adalah BUMNU grosir.

“NU serius dalam membangun kebangkitan baru, PBNU menerapkan gerakan kemandirian ekonomi melalui empat strategi, pertama pengembangan sumber daya ekonomi perkumpulan, kedua peningkatan ekonomi warga NU, ketiga pengembangan ekonomi berbasis pesantren dan keempat pengembangan ekonomi khusus mengenai penanggulangan kemiskinan ekstrem, perekonomian perempuan, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan difabel,” ucap Alissa.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf mengatakan BUMNU Jember Jawa Timur merupakan percontohan perdana BUMNU di Indonesia, selanjutnya direncanakan ada sekitar 250 BUMNU yang akan didirikan di seluruh Indonesia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler