Performa Nintendo Menurun, Apa Penyebabnya?

Nintendo menjual lebih sedikit mesin dibandingkan tahun sebelumnya.

News.co.au
Nintendo menjual lebih sedikit mesin dibandingkan tahun sebelumnya sehingga laba yang diraup pun menurun.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pembuat gim video Jepang Nintendo Co mencatat sedikit penurunan laba pada April hingga Desember karena mempertahankan penjualan yang kuat dari gim konsol Switch-nya. Laba bersih Nintendo dalam sembilan bulan pertama tahun fiskal hingga Maret adalah 346 miliar yen atau sekitar Rp 39,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga


Nintendo, pembuat gim video Pokemon dan Super Mario yang berbasis di Kyoto, tidak memberikan rincian angka triwulanan. Dilansir dari Japan Today, Rabu (8/2/2023), di antara gim yang laris manis adalah “Splatoon 3”, gim menembak cat, “Pokemon Scarlet and Violet”, dan “Nintendo Switch Sports”.

Nintendo menjual lebih sedikit mesin dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian karena kekurangan chip komputer. Chip adalah bagian penting untuk konsol  dan kurangnya perangkat ini disebabkan oleh gangguan produksi yang terhambat pandemi, kata perusahaan itu.

Selain itu, Nintendo menurunkan perkiraan laba tahun fiskal penuh menjadi 370 miliar yen atau sekitar Rp 42,6 triliun, dari 400 miliar yen atau Rp 46,1 triliun yang diproyeksikan pada November. Laba tahun fiskal sebelumnya adalah 477,7 miliar yen atau sekitar Rp 55,08 triliun. Penjualan sembilan bulan tahun fiskal ini mencapai hampir 1,3 triliun yen atau sekitar Rp 149,9 triliun, turun 1,9 persen dari tahun sebelumnya.

Perusahaan sebelumnya lebih bagus performanya karena peningkatan jumlah orang yang tinggal di rumah selama pandemi mendongkrak penjualannya. Keuntungan itu kemungkinan besar akan berkurang sekarang, karena pembatasan pandemi telah longgar dan semakin banyak orang yang bepergian serta bekerja di luar rumah mereka baik di Jepang maupun di seluruh dunia.

Nintendo mengharapkan untuk menjual 18 juta konsol Switch pada tahun fiskal saat ini, turun dari perkiraan sebelumnya 21 juta mesin Switch yang dipangkas menjadi 19 juta mesin akhir tahun lalu. Penjualan kumulatif Switch di seluruh dunia telah melampaui 122 juta mesin.

Eksportir Jepang seperti Nintendo mendapat dorongan keuntungan dari pelemahan yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan mata uang utama lainnya. Itu mengangkat nilai pendapatan luar negeri mereka ketika dikonversi menjadi yen.

Dolar AS sekarang diperdagangkan pada sekitar 130 yen atau sekitar Rp 14.996 setelah naik menjadi sekitar 150 yen atau sekitar Rp 17.302 Jepang beberapa bulan lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler