Anak Bisa Alami Penyakit Jantung Bawaan, Bawa ke Dokter Kalau Ada Gejala Ini

Kenali gejala penyakit jantung bawaan pada anak.

www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Penyakit jantung bawaan (congenital heart disease) merupakan kelainan struktur jantung yang didapatkan sejak bayi lahir.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rio Probo Kaneko menganjurkan para orang tua untuk mencermati gejala penyakit jantung bawaan pada anak. Segera periksakan anak ke dokter jika mendapatinya.

"Gejala penyakit jantung bawaan sangat bervariasi, aAntara lain napas bayi atau anak cepat dan pendek-pendek, sesak napas saat kegiatan, menyusu yang terputus-putus pada bayi menyusu, tampak kebiruan (sianosis) pada kulit bibir dan kuku, berat badan sulit naik, infeksi saluran nafas bawah berulang (batuk dan pilek), hingga bengkak pada kaki atau tangan," jelas dokter yang berpraktik di RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto itu.

Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, menurut dr Rio, maka orang tua harus segera membawa anak ke dokter spesialis jantung atau dokter spesialis anak supaya bisa mendapatpemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyakit jantung bawaan. Ia menjelaskan bahwa penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease merupakan kelainan struktur jantung yang didapatkan sejak bayi lahir.

"Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pembentukan jantung saat masa kehamilan atau trimester pertama kehamilan, dan dipengaruhi oleh kelainan genetik, infeksi virus, diabetes, konsumsi alkohol pada ibu, (kebiasaan) merokok pada ibu, dan obat-obatan," katanya.

Baca Juga


Menurut dr Rio, penyakit jantung bawaan meliputi penyakit jantung bawaan (PJB) sianosis (kebiruan) dan PJB asianosis (non-kebiruan). Ia mencontohkan, PJB sianosis (kebiruan) dapat berupa kecacatan yang membuat darah kekurangan oksigen mengalir keluar dari jantung dan ke seluruh tubuh (tetralogy of fallot) (TOF) dan kelainan jantung transposition of great artery (TGA).

Sedangkan PJB asianosis (non-kebiruan) bisa berupa atrial septal defect (celah atau lubang pada sekat antara serambi kanan dan kiri), ventricle septal defect (celah atau lubang pada sekat antara bilik kiri dan kanan), dan patent ductus arteriosus (terbukanya saluran antara pembuluh darah paru dan pembuluh darah besar aorta).

Dr Rio mengatakan bahwa penanganan penyakit jantung bawaan sekarang dapat dilakukan dengan operasi jantung terbuka maupun teknik non-pembedahan, yakni kateterisasi jantung menggunakan bantuan sinar X fluoroscopy dan zat kontras. Kemajuan terbaru adalah kateterisasi jantung tanpa sinar X fluoroscopy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler