Masih Bersihkan Dapur dengan Cara Begini? Jangan Lakukan Lagi karena Bahayakan Kesehatan
Spons di dapur adalah tempat pertumbuhan bakteri jika sudah dipakai dalam waktu lama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajar apabila dapur menjadi ruangan yang perlu dibersihkan secara teratur karena sering digunakan. Namun, masih ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan saat membersihkan dapur.
Para ahli menganjurkan Anda untuk menghindari kesalahan itu karena dapat membahayakan kesehatan. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Best Life, Kamis (2/3/2023):
1. Tidak menggunakan spons bersih
Sudah berapa lama spons yang kerap digunakan tersimpan di samping wastafel? Spons adalah area yang ideal untuk pertumbuhan bakteri, terutama jika digunakan dalam waktu lama.
Menurut Armeka Townsend, pakar kebersihan di Zep, menggunakan spons kotor untuk membersihkan peralatan atau permukaan dapur, dapat menyebarkan bakteri, menyebabkan keracunan makanan, dan masalah kesehatan lainnya.
Townsend merekomendasikan untuk mengganti spons dapur setiap beberapa pekan sekali. “Anda juga dapat membersihkannya dengan memasukkannya ke dalam mesin pencuci piring,” kata dia.
2. Menggunakan pemutih
Para ahli tidak menganjurkan penggunaan pemutih untuk membersihkan rumah karena berbagai alasan. Banyak produk yang mengandung pemutih memiliki senyawa yang mengandung klorin, menurut pakar jamur dan kualitas udara Michael Rubino.
Pendiri HomeCleanse itu mengatakan, bau dari pemutih dapat berdampak negatif pada kualitas udara dalam ruangan dan memicu reaksi kesehatan yang merugikan. Faktanya, kata Rubino, pemutih juga bahkan tidak seefektif disinfektan, seperti yang diharapkan.
3. Menggabungkan produk pembersih
Berhati-hatilah jika terbiasa menggunakan banyak semprotan, tisu, dan disinfektan. Hal ini karena berbagai produk pembersih dapat menghasilkan gas beracun, yang berbahaya jika terhirup, menurut Townsend. Dia menekankan pentingnya membaca dan mengikuti instruksi pada produk yang digunakan.
4. Jarang membersihkan toples dan rak bumbu
Sebuah studi baru-baru ini menyoroti pentingnya memastikan rak bumbu didesinfeksi dengan benar. Townsend kerap menyuarakan keprihatinan ini. "Toples bumbu bisa menampung bakteri dan jamur jika tidak dibersihkan secara teratur," kata dia.
Kontaminan ini dapat menyebabkan keracunan makanan, reaksi alergi, dan masalah pernapasan. Sangat penting untuk mencuci stoples rak bumbu secara teratur dan memastikannya benar-benar kering sebelum diisi ulang.
5. Tidak mengeringkan piring
Rak dan toples bumbu, bukan satu-satunya hal yang perlu dikeringkan secara menyeluruh setelah dibersihkan. Penting untuk selalu memastikan piring kering sebelum memasukkannya kembali ke dalam lemari penyimpanan.
Menyimpan piring yang masih basah dapat menciptakan lingkungan kaya kelembapan yang memungkinkan pertumbuhan mikroba. Sebaiknya, pastikan semuanya benar-benar kering sebelum menyimpannya.
6. Lupa membersihkan dispenser air kulkas
Tentu dapur biasanya identik dengan peralatan kecil yang mepengkapinya, menurut Rubino. Itu seperti mesin pencuci piring, pembuat kopi, blender, juicer, microwave, hingga air fryer, yang harus benar-benar diperhatikan kebersihannya.
Alat-alat dapur adalah beberapa potensi teratas untuk pertumbuhan mikroba di dapur karena kondisi kelembapannya. Sering membersihkannya menggunakan produk pembersih tumbuhan dengan surfaktan, dapat membantu menghilangkan kontaminan seperti spora jamur dan mikotoksin, sumber makanan seperti penumpukan mineral. Periksa petunjuk produsen tentang metode, produk, dan frekuensi pembersihan.
Salah satu alat yang kerap diabaikan adalah dispenser air di dalam lemari es. Membersihkan alat tersebut sangat penting untuk menghindari penumpukan bakteri. Gunakan lap yang bagus saat membersihkan permukaan di dapur dan keringkan setelah selesai.