Pengusaha di Dunia Tarik Uangnya dari Silicon Valley Bank

Nasabah tidak bisa mengakses akun mereka untuk menarik dana.

AP Photo/Steven Senne
Seorang petugas berdiri di pintu masuk ke lokasi cabang Silicon Valley Bank, Senin (13/3/2023), saat nasabaht berbaris di luar bank, di Wellesley, Mass.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Para pengusaha di berbagai belahan dunia menarik uangnya dari Silicon Valley Bank (SVB). Hal itu terjadi tidak lama setelah perusahaan rintisan California mulai menarik uang dari bank bermasalah tersebut. 

Baca Juga


"Sekitar 90 persen uang tunai kami ada di SVB," kata pria berusia 28 tahun yang merupakan kepala eksekutif perusahaan rekrutmen spesialisasi teknologi di London bernama Sam Franklin, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/3/2023). Ia tengah berupaya mencari cara agar dapat membayar para karyawannya pada akhir bulan.

Sementara di Hong Kong, salah satu pendiri sekaligus CEO perusahaan perangkat werable di Hongkong Soundbrenner yaitu Florian Simmendinger mengaku, awalnya tidak panik dengan kondisi SVB. Hanya saja, lama-kelamaan dia menyadarinya.

"Apakah kamu bercanda? Kami sudah tidak bisa masuk ke akun kami lagi selama jam kerja biasa," ujarnya.

Efek global dari keruntuhan Silicon Valley Bank baru saja muncul, satu hal yang pasti, memengaruhi perusahaan teknologi atau startup. Tidak peduli seberapa jauh jaraknya, karena saling terkait. 

Selama ini banyak startup yang bergantung pada SVB dalam beroperasi. Mengikuti jejak rekan California, perusahaan rintisan di Eropa dan Asia tertarik ke bank terbesar ke-16 di AS itu tahun lalu, sebab namanya terkenal dengan teknologi dan menawarkan layanan keuangan khusus kepada mereka.

Pendiri EV yang berbasis di Seattle pengisian startup Electra Era Quincy Lee mencoba memindahkan jutaan dolar dari Silicon Valley Bank pada Kamis lalu. Itu sebagai tanda peringatan berlipat ganda.

Hanya saja, situs website SVB sedang bermasalah atau down karena kewalahan. Seorang agen layanan pelanggan mengatakan kepadanya melalui telepon, mungkin ada penundaan, sebab begitu banyak orang yang mencoba menarik diri.

Akhirnya pada Senin sore, dia berhasil mendapatkan uangnya. Kini sedang mencari bank alternatif.

Di sisi lain, setelah diskusi intensif akhir pekan tentang masa depan SVB, regulator AS meluncurkan rencana pendanaan darurat yang memberi nasabah bank akses ke semua simpanan mereka. Di Inggris, Kanselir Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan, pemerintah dan Bank of England telah memfasilitasi penjualan pribadi cabang Inggris SVB ke HSBC dalam sebuah langkah yang akan melindungi simpanan tanpa dukungan pembayar pajak.

Pejabat Uni Eropa juga meyakinkan konsumen bank tersebut memiliki kehadiran yang sangat terbatas. Direktur Pelaksana Asosiasi Startup Jerman Christoph Stresing menyatakan, optimisme hati-hati perusahaan domestik akan turun dengan mudah.

Hanya saja, saham Eropa jatuh karena kekhawatiran industri perbankan, dan bahkan perusahaan rintisan yang tidak memiliki hubungan dengan SVB pun ikut berebut. "Sulit untuk memahami seberapa terhubungnya SVB dengan ekosistem startup," kata Pendiri dan CEO Lifted Rachael Crook.

Selama akhir pekan dia menenangkan investor dan memastikan pemasok layanan penting tidak akan tertatih-tatih. Itu setelah para eksekutif mengemukakan kekhawatiran kalau mitra keuangan utama mungkin memiliki uang yang terikat dengan SVB.

CEO startup Ukraina lemon.io Aleksandr Volodarsky yang memiliki hubungan dengan SVB di Amerika Serikat mengatakan, mulai membahas keruntuhan dengan pengusaha lain di wilayah tersebut pada Kamis lalu. "Kami mulai transfer pada Jumat pagi dan masih belum terjadi apa-apa. Kami beruntung karena kami baru saja melakukan pembayaran kepada pengembang dan insinyur dua hari sebelumnya," jelas dia 

Sedangkan, usaha patungan SVB yang berbasis di Shanghai yaitu SPD Silicon Valley Bank (SSVB) mengaku, memiliki struktur perusahaan yang sehat dan neraca independen. SSVB merupakan bank teknologi dan inovasi pertama Cina, dan bank usaha patungan Sino-AS pertama.

Hanya saja, banyak perusahaan rintisan dan pengelola dana Cina memindahkan uang mereka dari SVB AS. Seorang pengacara perusahaan modal ventura yang berbasis di Cina mengatakan, hampir semua kas operasi perusahaan portofolionya serta kas operasinya sendiri disimpan di SVB, dan menghabiskan akhir pekan menyusun strategi alternatif.

Setelah naik turun kondisi pada akhir pekan, CEO Otta Franklin mengatakan perusahaannya akan melanjutkan kegiatan perbankan dengan cabang SVB Inggris dan menambah rekening di lebih banyak bank. "Kurva pembelajaran besar bagi banyak dari kita di industri ini yaitu, jika Anda memiliki banyak uang tunai, Anda harus menyebarkannya," tutur dia.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler