Ini Tanda Bisnis Artis Diduga 'Penadah' Pencucian Uang Menurut Rhenald Kasali

Rhenald Kasali memaparkan sejumlah tanda bisnis artis diduga penadah pencucian uang.

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Rhenald Kasali (tengah). Rhenald Kasali memaparkan sejumlah tanda bisnis artis diduga penadah pencucian uang.
Rep: Fergi Nadira Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar keterlibatan artis dalam kasus dugaan pencucian uang belakangan ramai dibicarakan. Warganet mengaitkannya dengan sejumlah artis terkenal Tanah Air, seperti Raffi Ahmad.

Baca Juga


Akademisi dan praktisi bisnis Prof Rhenald Kasali membeberkan ciri-ciri bisnis artis yang terlibat pencucian uang. Menurutnya, pencucian uang atau money laundering merupakan kejahatan dengan menyembunyikan asal usul uang atau harta kekayaan seseorang melalui berbagai transaksi agar uang atau harta itu terlihat seolah-olah berasal dari usaha yang legal.

Guru Besar Universitas Indonesia ini menjabarkan beberapa ciri orang yang melakukan atau terlibat tindak pencucian uang. Pertama, tiba-tiba usaha menjadi sangat besar. Hal ini dapat dilihat artis yang mempunyai bisnis dari pencucian uang yang didapat secara instan memiliki usaha besar. Saking besarnya usahanya membuat masyarakat awam terkagum-kagum pada artis tersebut.

"Kedua, yaitu easy money atau seakan-akan uang turun dari langit, gampang aja dapatnya," kata Rhenald Kasali di saluran YouTube resminya, seperti dikutip pada Selasa (4/4/2023).

Ciri ketiga orang yang terindikasi terlibat pencucian uang adalah yang selalu memiliki alibi. Dia menjelaskan bahwa orang ini kerap memiliki alasan bahwa uang yang dihasilkan berasal dari sejumlah bisnis, yang padahal secara perhitungan tidak masuk diakal.

"Lalu, artis yang berbisnis dari hasil pencucian tidak membangun usaha, tetapi bikin kerajaan baru atau new empire yang sangat besar," kata dia.

Menurutnya, cara tersebut berupa awalnya satu orang menitipkan uang, lalu bertambah banyak yang menitipkan dananya lagi ke orang tersebut, sehingga orang yang nitip adalah orang yang DNA-nya sama.

 


Ciri lainnya, lanjut Rhenald Kasali, mereka mengaku modal berasal dari warisan atau dari kepintaran bisnis yang sulit dipahami seperti trading, kripto atau NFT. Mereka, kata dia, juga biasanya berani memilih bisnis di sektor yang sudah redup agar mereka bisa jadi bersinar untuk menarik perhatian.

"Kemudian ciri selanjutnya yaitu ada sosok tersembunyi di belakang mereka yang kita susah juga liat siapa yang di belakang mereka. Akhirnya kita bisa tahu dari pegawai di sana," kata dia.

Ciri lain yaitu bisnisnya tumbuh besar, namun orang tersebut tidak punya keahlian bisnis. Sebab ada orang lain yang jauh lebih pandai dari mereka. Menurut Rhenald, ciri orang yang terindikasi pencucian uang adalah mereka yang dikelilingi oleh media komunikasi dan berani investasi di kanal-kanal media.

"Mereka juga terlihat generous, cash rich, senang bagi-bagi uang dan tiba-tiba bermasalah, seperti mereka itu kerap dikelilingi orang-orang bermasalah, ya ada saja permasalahannya," kata dia.

"Orang bermasalah ini biasanya orang titipan atau anak dari orang tua yang punya modal dan menaruh uangnya pada sang artis. Orang tua yang punya banyak duit itu cenderung tidak memberikan perhatian atau values kepada anak-anaknya. Akhirnya uang itu hanya tumpah menjadi persoalan," kata Rhenald Kasali.

Dia akhir pemaparannya, Rhenald Kasali mengutip kalimat penulis Spanyol Carlos Ruiz Zafon yang bertanya: "Apakah Anda pikir itu uang kotor? Semua uang itu kotor, jika bersih, tidak ada yang menginginkannya."

"Barangkali seperti ini pemikiran orang-orang yang menggunakan uang yang harus dicuci dari hasil kejahatan" katanya.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler