Syukuri Bulan Suci Ramadhan, Pemuda Mahasiswa Nusantara Rangkul Komintas Ojol di Sumsel
PMN juga memberikan bantuan cindera mata simbolis berupa sound portable.
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sukarelawan Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Sumatra Selatan (Sumsel) memanfaatkan momen Ramadhan untuk menebar kebaikan bersama masyarakat.
Hal itu diwujudkan dalam kegiatan tausiah dan buka puasa bersama bareng komunitas ojek online (ojol) di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Khoiril Sabili selaku Ketua Korwil PMN Sumsel mengatakan, kegiatan positif itu digelar di Jalan Residen Abdul Rojak, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.
Menurut Khoiril, kemuliaan dan keberkahan Ramadhan makin terasa dengan selain bersilahturahmi bersama rekan-rekan ojek online di Kota Palembang.
"Kami juga mengajak mereka untuk tetap selalu semangat mencari rezeki di bulan puasa, tetap selalu sucikan hati dan sucikan diri, guna menggapai keberkahan rezeki," kata dia
Khoiril mengatakan, kegiatan itu sengaja digelar dengan maksud menebar kebaikan kepada sesama.
"Tidak hanya tausiah siraman qolbu yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa, tetapi kami mengajak berbuka puasa bersama," kata dia.
Tak hanya itu, PMN juga memberikan bantuan cindera mata simbolis berupa sound portable rekan ojol. Ahmad Bursa, perwakilan ojek online yang ikut dalam kegiatan buka puasa bersama sangat berterima kasih kepada para relawan ganjar tersebut.
"Kami senang ada Pemuda Mahasiswa Nusantara berkegiatan di sini, apalagi yang berisikan tausiah Ramadan. Kami pun berharap diadakan selalu kegiatan positif seperti ini, karena untuk memberikan pencerahan hati di kala kami sibuk mencari rezeki," kata dia.
PMN memang kerap merangkul masyarakat dalam sejumlah kegiatan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), PMN menggelar pelatihan pertanian untuk kalangan milenial di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul untuk membangkitkan semangat bertani bagi para pemuda dan milenial di Gunung Kidul.
Koordinator Wilayah PMN DIY Maryadi menjelaskan, salah satu tema yang diangkat dalam pelatihan tersebut adalah budidaya markisa madu yang mulai banyak dibudidayakan di wilayah Gunung Kidul. Proses menanamnya yang mudah membuat buah ini cocok dibudidayakan oleh milenial yang baru belajar bertani.
"Kita sebagai pemuda ingin merespons bagaimana budidaya markisa ini bisa kita lakukan tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Bahkan, di pekarangan-pekarangan rumah juga bisa kita lakukan," kata Maryadi, dilansir dari Antara.