Bos BCA Imbau Masyarakat Gunakan Transaksi Nontunai saat Mudik
Masih banyak masyarakat yang tidak teredukasi dengan produk-produk perbankan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai atau cashless saat mudik lebaran.
Jahja menilai, bertransaksi secara nontunai memiliki sejumlah keuntungan. Menurut Jahja, penggunaan transaksi nontunai dapat menghindarkan diri dari penularan penyakit.
"Namanya uang tunai peredarannya kemana-kemana sehingga ada risiko menularkan virus," kata Jahja dalam diskusi bertajuk Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless, Senin (17/4/2023).
Dengan cashless, lanjut Jahja, nasabah bisa dengan mudah mengatur pengeluaran. Nasabah juga bisa memanfaatkan banyak promo dari perbankan untuk setiap transaksi nontunai yang dilakukan.
Selain itu, transaksi nontunai dapat memininalisir pencurian selama gawai dilengkapi dengan sistem keamanan berupa password ataupun biometrik. Jahja menyayangkan, masih banyak masyarakat yang tidak teredukasi dengan produk-produk perbankan.
Dia melihat, tidak sedikit masyarakat yang rela mengantre seharian demi bisa menukarkan uang baru yang akan dibagikan sebagai THR untuk keluarga di kampung. Padahal, lanjut Jahja masyarakat masih bisa melakukan tradisi berbagi THR dengan memanfaatkan fitur di mobile banking.
"Contohnya di mobileBCA kami menyediakan fitur BagiBagi untuk memudahkan nasabah membagikan THR. Semuanya bisa dilakukan secara cashless," terang Jahja.
Melalui mobile BCA, nasabah juga dapat melakukan cek saldo dan pengisian ulang kartu elektronik Flazz sebelum memasuki toll. Menurut Jahja, pemudik sebaiknya tidak membawa banyak uang tunai menghindari pencurian saat di perjalanan.
Adapun, transaksi digital di BCA terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tercermin dari volume transaksi sepanjang tahun 2022 dengan BCA Mobile yang meningkat 1,26 kali (yoy), myBCA meningkat 4,72 kali (yoy), dan kartu Flazz meningkat 2,85 kali (yoy).
"Sedangkan secara nasional, momentum Ramadhan dapat mendongkrak transaksi bulanan sebesar 8 persen-9 persen dibandingkan periode normal," ujar Jahja.