Epidemiolog Dorong Pemerintah Gencarkan Vaksinasi Booster
Epidemiolog menilai vaksinasi booster tetap penting dilakukan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mendorong pemerintah untuk terus mengencarkan pelaksanaan vaksinasi dosis penguat (booster), khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Itu yang harus dilakukan supaya Lebaran kita aman, begitu juga ritual ibadah kita selama bulan Ramadhan," katanya, Selasa (18/4).
Menurutnya vaksinasi Covid-19 dosis booster dibutuhkan, terutama pada orang-orang yang aktif dari sisi mobilitas atau pekerjaan. Hal yang sama juga berlaku pada kelompok berisiko dilihat dari kondisi kesehatan atau lanjut usia.
Dicky yang juga Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global itu juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes), seperti memakai masker saat beraktifitas. Ia juga mengatakan kepada orang yang sakit atau demam untuk tidak memaksakan beraktivitas di luar.
"Prokes ketat penting untuk mencegah penularan Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus. Kalau ada orang sakit, lalu saat sedang dalam perjalanan jauh, di ruang tertutup atau keramaian, pakai lah masker," ujarnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat bahwa ada potensi kenaikan kasus Covid-19 setelah Lebaran. Meski demikian, kondisinya tetap akan terkendali dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengimbau masyarakat mengakses vaksin Covid-19 dosis penguat.
Vaksin penguat bermanfaat untuk melindungi masyarakat, utamanya ketika mobilitas meningkat untuk mencegah gejala berat akibat infeksi Virus Corona.
"Jadi, kami harapkan masyarakat patuh melakukan vaksinasi penguat. Sekali pun ada peningkatan (kasus), kami harapkan dengan vaksin penguat bisa tetap aman, bisa melindungi masyarakat," katanya.