Musk Prioritaskan Pertumbuhan Penjualan daripada Laba
Tesla melaporkan total margin kotor sebesar 19,3 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Tesla Inc, Elon Musk, mengungkapkan perusahaan akan memprioritaskan pertumbuhan penjualan daripada laba. Tesla pada Rabu (19/4/2023) kembali menggandakan perang harga yang dimulai sejak akhir tahun lalu demi mencapai pertumbuhan penjualan di tengah pelemahan ekonomi.
Perusahaan membukukan margin kotor kuartalan terendah dalam dua tahun, meleset dari perkiraan pasar. Perusahaan tidak mengungkapkan metrik margin utama lainnya kepada investor karena memangkas harga secara agresif di pasar termasuk Amerika Serikat dan China untuk memacu permintaan dan menangkis persaingan yang meningkat.
"Lebih baik menggeser sejumlah besar mobil dengan margin lebih rendah dan memanen margin itu di masa depan saat kami menyempurnakan otonomi," kata Musk kepada analis melalui panggilan konferensi. Dia mengatakan meski ekonomi tetap tidak pasti, pesanan pembuat EV melebihi produksi.
Musk sebelumnya mengatakan bahwa dia ingin mencapai 2 juta pengiriman kendaraan tahun ini. Tetapi, ia menolak untuk menegaskan kembali pada Rabu. Ia menegaskan tetap pada target resmi perusahaan sebesar 1,8 juta pengiriman.
Tesla juga tidak melaporkan margin kotor otomotif, sebuah angka yang diawasi ketat oleh investor. Musk menjadikan ekonomi yang lemah sebagai alasan kurangnya pengungkapan.
Musk sebelumnya mengatakan perusahaan dapat mengorbankan margin terdepan di industrinya untuk mendorong pertumbuhan volume selama resesi dan untuk mengimbangi persaingan yang meningkat di China, di mana ia menghadapi persaingan ketat dari favorit lokal BYD Co Ltd.
Pertumbuhan penjualan mobil di China datar di bulan Maret, menurut Asosiasi Mobil Penumpang China. "Angka penjualan Tesla di China yang mengkhawatirkan menunjukkan permintaan kendaraannya melambat lebih dari yang diharapkan dalam menghadapi meningkatnya persaingan dari perusahaan EV lokal," kata Jesse Cohen, analis senior di Investing.com.
Tesla mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya masih yakin margin operasinya akan tetap menjadi yang tertinggi di antara pembuat mobil besar. Perusahaan melaporkan total margin kotor sebesar 19,3 persen, di bawah ekspektasi pasar sebesar 22,4 persen, menurut 14 analis yang disurvei oleh Refinitiv.