Anda Pengidap Diabetes? Hati-Hati, Cuaca Panas Bisa Pengaruhi Kadar Gula Darah

Pengidap diabetes perlu berhati-hati menjaga kadar gula darahnya saat cuaca panas.

EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Seorang turis menggunakan kipas genggam untuk mendinginkan diri saat berkunjung ke Wat Arun, atau Kuil Fajar, di Bangkok, Thailand, Senin (24/4/2023). Pengidap diabetes cenderung mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang lain.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap diabetes harus berhati-hati di tengah cuaca panas. Sebab, panas yang tinggi dapat berdampak negatif pada kadar gula darah diabetesi.

"Suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan keringat berlebih. Jika ditambah dengan asupan air yang berkurang, seseorang bisa mengalami dehidrasi yang menyebabkan darah menjadi pekat dan gula meningkat," jelas dokter Tushar Tayal selaku konsultan utama Departemen Penyakit Dalam, CK Birla Hospital, India, seperti dikutip dari laman Indian Express, Selasa (25/4/2023).

Jika paparan panas berlanjut, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan vasopresin. Pada gilirannya, ini dapat meningkatkan produksi glukosa tubuh yang menyebabkan kadar gula melonjak.

Dr Tayal mengingatkan bahwa pengidap diabetes cenderung mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang lain. Mereka juga lebih mungkin terkena serangan panas (heat stroke).

Khushboo Jain Tibrewala, pendiri The Health Pantry, ahli gizi, dan pendidik diabetes di India, menjelaskan hal ini terutama karena selama bertahun-tahun, diabetes dapat memengaruhi pembuluh darah dan saraf. Jadi, sistem pendingin alami tubuh terganggu. Kerusakan ginjal jangka panjang juga cenderung berperan.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi pengidap diabetes untuk menjaga suhu tubuh mereka selama bulan-bulan musim panas," kata Tibrewala.

Baca Juga


Tips hadapi cuaca panas tak biasa. - (Republika)


Dokter Shibani Ramchandran dari Metropolis Healthcare Ltd di India menyebut kadar gula darah yang tinggi selanjutnya dapat memicu peningkatan frekuensi urine. Pengeluaran cairan berlebih inilah yang menyebabkan dehidrasi.

"Suhu tinggi juga dapat memengaruhi cara insulin digunakan oleh tubuh hingga dapat menyebabkan fluktuasi gula darah, apalagi jika tidak dipantau secara teratur," jelas Dr Ramchandran.

Di banyak daerah di India, kelembapan juga terjadi bersamaan dengan panas. Ini semakin membuat rencana pengelolaan diabetes menjadi kacau.

Dokter Aniket Mule selaku pakar penyakit dalam dari Wockhardt Hospital, India menyarakan untuk konsultasi dengan dokter. Pasien perlu mendapatkan penyesuaian dosis insulin.

"Cobalah untuk memantau kadar gula darah Anda setidaknya dua hari sekali," ujarnya.

Dokter Tayal menyebut faktor lain yang perlu diingat adalah obat-obatan harus disimpan di tempat teduh. Paparan panas tinggi dapat membuat obat-obatan dan insulin kehilangan khasiatnya hingga berdampak pada kadar gula darah.

Dokter Sandeep Reddy, ahli endokrinologi senior dari Kamineni Hospital, India mengatakan insuli sudah rusak dan tidak boleh digunakan jika terkena panas dan menjadi keruh atau berbutir atau berwarna kecokelatan.

Untuk mencegah insulin rusak akibat panas, sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk. Masukkan ke kulkas atau cool bag.

"Namun, berhati-hatilah, jangan membekukan insulin. Kalau Anda curiga insulin telah rusak, tanyakan terlebih dahulu kepada ahli kesehatan sebelum menggunakannya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler