Soal Koalisi Besar, Airlangga Ungkap Kemungkinan 'Pihak Lain' Bergabung

Airlangga ibaratkan pembentukan koalisi besar seperti IPO.

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) usai pertemuan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka silahturahmi dan membahas isu-isu kebangsaan terkini. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partainya saat ini tengah membahas terkait pembentukan koalisi besar bersama partai-partai lain. Selain Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), juga ada partai lain yang akan bergabung.


"Kita bicara koalisi besar. Jadi ada KIB, KIR. Ada yang lain juga," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5).

Sayangnya ia enggan menyebutkan pihak lain yang akan ikut bergabung dalam koalisi besar ini. "Yang udah fix yang kita lihat nanti," kata dia menambahkan.

Kendati demikian, Airlangga tak menyebutkan berapa persen perkembangan pembentukan koalisi besar ini. Sebab masih dalam tahap pembahasan teknis. "Persentase masih dalam pembahasan. Teknis," kata dia.

Lantas Airlangga pun mengibaratkan pembentukan koalisi ini yang penuh dengan banyak persyaratan layaknya sebuah perusahaan yang akan masuk Initial Public Offering (IPO).

"Seperti perusahaan masuk IPO persyaratannya banyak. Ada pajaknya harus clearence, harus punya dana, kan gitu, baru bisa listing. Sebelum itu kan gabisa listing. Baru masuk bursa," kata dia.

Lebih lanjut, Golkar dan PKB pun dijadwalkan akan melakukan pertemuan di Plataran Senayan. Menurut Airlangga, pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi dan halal bihalal. "Kalau pertemuan Golkar dan PKB tunggu di plataran. Halal bihalal. Ini kan dalam rangka halal bihalal," ujar Airlangga.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler