Pakar Ungkap Kecerdasan Buatan akan Berpengaruh Pada Sistem Pendidikan

Pendidikan di masa mendatang akan semakin bergantun pada teknologi, termasuk AI.

Unsplash
Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan berpengaruh pada sistem pendidikan.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari Universitas Terbuka(UT), Prof Ir Tian Belawati, mengatakan, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan berpengaruh pada sistem pendidikan. Rektor UT periode 2009-2017 itu menyebut pendidikan di masa yang akan datang akan semakin bergantung pada teknologi, salah satunya AI.

Baca Juga


"Pendidikan masa depan itu, bahkan sekarang, semakin lama akan semakin bergantung pada teknologi, termasuk AI, kemudian dia juga akan semakin fleksibel," kata dia di Jakarta, Senin (15/5).

Tian menjelaskan bahwa teknologi AI akan memudahkan sistem pendidikan, tidak hanya bagi pengajar. Namun, juga para siswa didik. Proses pembelajaran siswa juga akan semakin terpersonalisasi dan efisien.

Pembelajaran yang terpersonalisasi itu, kata dia, akan mampu disesuaikan dengan kecepatan dan cara belajar masing-masing siswa, melalui analisis pola dan preferensi belajar dari pembelajaran mesin (machine learning) AI. "Dengan teknologi ini pembelajaran siswa didik akan bisa disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing, bisa juga disesuaikan dengan cara belajar siswa yang berbeda-beda, misal audio, visual, dan lain sebagainya," jelas Tian.

Selain itu, Tian mengatakan, dengan internet dan globalisasi, siswa dan guru dapat mengakses sumber pembelajaran yang lebih luas, serta terhubung dengan siswa dan pengajar lain dari seluruh dunia, mengarah pada sistem pendidikan yang lebih beragam dan inklusif. Oleh karena itu, akademisi yang juga pernah menjabat sebagai President International Council for Open and Distance Education (ICDE) itu menyebut, pemahaman guru mengenai AI dan teknologi lainnya sangat penting bagi siswa didik.

"Pada 2045, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia merupakan usia produktif, kalau mereka ternyata ketinggalan literasi digitalnya maka tamat lah Indonesia, guru bertugas untuk menyiapkan anak-anak itu menjadi generasi emas bangsa," kata dia.

Teknologi kecerdasan buatan mengalami perkembangan yang masif dari tahun ke tahun. Kehadirannya dengan fitur, fungsi, dan tampilan yang baru semakin berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dalam pendidikan. Kecerdasan buatan juga mulai mengambil peran positif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi, mulai dari fungsi sebagai penerjemah hingga mentor virtual.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler