Muncul Tren Watertok di Tiktok, Apa Itu? Ahli Gizi: Pengaruh Buruk

Tak sedikit pengguna Tiktok minum air putih hasil racikan Watertok.

Pixabay
Segelas air minum (ilustrasi). Di Tiktok, ada tren Watertok yang menurut ahli gizi sebaiknya tidak diikuti.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, platform media sosial Tiktok dipenuhi dengan video bertagar WaterTok. Beragam video ini menampilkan trik-trik untuk meracik air putih agar menjadi minuman yang lebih menarik dan tak membosankan.

Baca Juga


Meski sebagian orang mengeklaim tren ini dapat membantu rehidrasi tubuh, ahli gizi memiliki pendapat yang berbeda. Secara umum, tren WaterTok atau Water of the Day berisikan "resep" untuk mengolah air putih. Salah satu perangkat yang umum digunakan untuk membuat resep ini adalah gelas stainless steel berukuran sekitar 1,2 liter.

Gelas besar tersebut lalu diisi dengan es batu dan air putih hingga hampir penuh. Langkah selanjutnya, air es tersebut akan dicampurkan dengan perisa bubuk dan juga sirup tanpa gula dengan varian rasa yang sangat beragam. Beberapa varian rasa yang populer adalah rasa kue ulang tahun, kue stroberi, dan buah tropis.

Racikan ini akan menghasilkan minuman yang manis dengan beragam warna menarik. Rasa manis ini umumnya datang dari pemanis buatan yang tak memiliki kandungan kalori. Karena tak mengandung gula dan minim kalori, banyak orang mengeklaim minuman racikan yang manis dan penuh warna ini sebagai air putih.

Oleh karena itu, tak sedikit pengguna Tiktok yang meminum air putih racikan ini selayaknya air putih biasa. Mereka juga mengeklaim bahwa penambahan perisa dan sirup tanpa gula ke dalam air putih membantu mereka mengonsumsi lebih banyak cairan.

Ahli gizi dari Harvard, dr Uma Naidoo, memiliki pendapat yang berbeda dari para pengguna TikTok tersebut. Menurut dr Naidoo, air yang telah dicampur dengan perisa bubuk dan sirup tidak dapat disebut sebagai air putih, meski bahan-bahan tambahan tersebut nol kalori dan tanpa gula.

"Pemanis-pemanis buatan itu tidak baik untuk tubuh Anda. Banyak dari (bahan-bahan tersebut) memicu masalah pada kesehatan usus," kata dr Naidoo, seperti dilansir CNBC.

Mengonsumsi pemanis buatan sesekali memang tidak memicu masalah. Akan tetapi, mengonsumsi pemanis buatan secara rutin pada tiap minuman yang dikonsumsi dalam keseharian dapat memicu timbulnya masalah kesehatan.

"Nol kalori tak menjadikannya asupan yang sehat," kata dr Naidoo.

Meski tak mengandung gula dan kalori, produk perisa bubuk dan sirup biasanya mengandung pemanis buatan, pengawet, atau bahan-bahan kimia lain. Oleh karena itu, produk perisa seperti ini dapat menghasilkan rasa yang menarik meski tak mengandung gula.

"Tubuh Anda mungkin akan terhidrasi (bila mengonsumsi minuman WaterTok, tapi itu akan memberikan pengaruh buruk pada Anda dengan cara yang lain," kata dr Naidoo.

Bagi dr Naidoo, memenuhi kebutuhan cairan dengan minuman awal WaterTok bukanlah cara hidrasi yang sebenarnya. Alasannya, minuman racikan ala WaterTok tak berbeda dengan minuman manis kemasan tak bergula di pasaran, seperti soda diet.

Bagi orang-orang yang tak suka rasa air putih tawar, ada cara yang lebih aman untuk membuat rasa air putih menjadi lebih menarik. Salah satunya adalah dengan menambahkan potongan buah atau sari lemon ke dalamnya. Bagi pecinta rasa manis, sesekali menambahkan madu ke dalam air putih mereka juga dapat membantu.

"Itu cara yang lebih baik untuk mengonsumsi air putih," ujar dr Naidoo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler