Cara Diet yang Salah Justru Picu Rasa Lapar Berlebih, Ini Penyebabnya
Rasa lapar berlebihan terkadang muncul meski sudah makan dalam porsi besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa lapar berlebihan terkadang dirasakan sebagian orang, yakni dorongan untuk terus makan, bahkan walau sudah makan dalam porsi besar. Pakar diet Michael Mosley mengatakan, hal itu dapat disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Dikutip dari laman Derby Telegraph, Senin (22/5/2023), Mosley mengatakan asupan nutrisi kurang tepat dapat menyebabkan lapar terus-menerus, makan berlebihan, ngemil, dan perut terasa tidak nyaman. Karena itu, dia menganjurkan makan sehat dan seimbang.
"Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat olahan, dan pola makan Anda rendah protein, lemak, atau serat, Anda mungkin merasa lebih sering lapar karena tubuh Anda mendambakan apa yang benar-benar dibutuhkannya," kata Mosley.
Makan sehat yang dimaksud Mosley yakni memperhitungkan semua kelompok makanan utama. Diet ala Mediterania yang terdiri atas ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan minyak zaitun termasuk yang dia rekomendasikan.
Menambahkan sayuran non-tepung ke menu juga akan membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, karena sarat vitamin dan mineral. Ada faktor lain yang juga bisa membuat seseorang kerap merasa lebih lapar sepanjang hari, yakni kurang tidur.
Dua hormon dalam tubuh, leptin dan ghrelin, dipengaruhi oleh tidur, dan keduanya juga mengatur nafsu makan. Minum banyak air juga penting untuk menahan rasa lapar, sebab dehidrasi kadang-kadang bisa disalahartikan oleh tubuh sebagai rasa lapar.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan terhadap 14 orang menemukan bahwa peserta yang minum dua cangkir air sebelum makan, akan makan 600 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak.
Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan ada hubungan antara pengurangan keinginan makan dan praktik makan dengan penuh perhatian. Artinya, menggunakan semua indra untuk menikmati makanan, termasuk melalui penglihatan, penciuman, tekstur, dan suara.