Filipina Promosikan Industri Halal di Dalam Negeri
Muslim Asean saja akan berjumlah 240 juta orang pada 2060 dan jadi pasar yang besar.
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Otoritas Zona Ekonomi Filipina (PEZA) menyatakan komitmennya untuk mempromosikan industri halal di Filipina.
Dalam wawancara di sebuah televisi Filipina awal pekan ini, Manajer Hubungan Masyarakat PEZA Aleem Siddiqui Guipal mengatakan, PEZA telah menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Nasional Muslim Filipina dan Otoritas Pembangunan Mindanao untuk mendukung industri halal. Selain itu, dia mengatakan, penguatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang terlibat dalam industri halal akan membantu mendorong pertumbuhannya.
"Pertama dan terpenting, strategi yang kami lihat adalah mengangkat ekonomi halal domestik dengan memperkuat UKM dan startup serta menyediakan platform untuk mempromosikan bisnis mereka," kata Guipal dilansir The Manila Times.
Sementara itu, Guipal mengatakan, investasi untuk mengembangkan pusat halal telah masuk ke Filipina. Malaysia telah memberikan 17,6 juta peso (sekitar Rp 4,7 miliar) sementara Arab Saudi 10,4 juta peso (sekitar Rp 2,8 miliar). Uni Emirat Arab diperkirakan akan menginvestasikan 11 juta peso (sekitar Rp 2,9 miliar) tahun ini.
Bagi CEO Penang Halal International, Fazil Irwan, lembaga pemerintah negara bagian Penang Malaysia yang bertanggung jawab atas promosi ekosistem bisnis halal di Malaysia, promosi halal bermanfaat di pasar karena populasi Muslim yang terus berkembang, khususnya di kawasan Asean. Populasi Muslim adalah 1,8 miliar dan merupakan pertumbuhan tercepat di dunia. Sehingga pada 2060, angka itu akan meningkat menjadi 70 persen, yaitu tiga miliar orang.
"Itu pasar yang sangat besar. Populasi Muslim Asean adalah 240 juta orang, itu 42 persen. Jadi potensi pasarnya sangat besar sekali," ujar Irwan.