Rusia Pesimistis Soal Perpanjangan Kesepakatan Ekspor Gandum di Pelabuhan Laut Hitam

Kesepakatan tersebut akan berakhir pada pertengahan Juli 2023.

Tim Infografis Republika.co.id
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tidak melihat prospek perpanjangan kesepakatan ekspor gandum dari Laut Hitam. Kesepakatan tersebut akan berakhir pada pertengahan Juli mendatang.

Baca Juga


Pada Senin (5/6/2023), kantor berita TASS mengutip kementerian yang mengatakan melanjutkan konsultasi dengan PBB dan inspeksi kapal. Kantor berita RIA mengatakan putaran baru perundingan Rusia-PBB akan digelar di Jenewa pada 9 Juni mendatang.

Kesepakatan yang ditengahi Turki dan PBB pada akhir Juli lalu mengizinkan Ukraina mengirimkan ekspor dari pelabuhan-pelabuhan selatan yang diblokade Rusia sejak awal invasi pada Februari 2022 lalu.

Untuk menyakinkan Rusia mendukung kesepakatan tersebut pada bulan Juli lalu PBB juga membuat perjanjian tiga tahun untuk membantu Moskow melakukan pengiriman makanan dan pupuknya. Rusia berkali-kali mengancam akan mundur dari kesepakatan, karena masih terdapat halangan untuk ekspor makanan dan pupuknya.

Rusia juga menuntut pipa yang menyalurkan amonia dari Rusia ke Pelabuhan Pivdennyi, Ukraina, di Laut Hitam atau yang di Rusia dikenal Yuzhny dibuka kembali. Pipa itu mengaliri amonia yang akan diekspor ke pasar global.

Moskow juga meminta agar bank pertanian Rosselkhozbank dihubungkan kembali dengan jaringan pembayaran internasional, SWIFT. Perundingan terakhir untuk memperpanjang kesepakatan disepakati pada 18 Mei dan Rusia setuju untuk memperpanjangnya selama lebih dari 60 hari sampai 17 Juli.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler